Mengacu ke strain virus yang mana?
Menjawab pertanyaan ini, Indra Rudiansyah, kandidat doktor riset vaksin di Jenner Institute, Oxford University, menjelaskan bahwa strain virus yang berbeda berdasarkan hasil dari pengurutan material genetik yang sudah diunggah ke GISAID.
Dari data yang sudah diunggah di portal GISAID, kita sebenarnya dapat melihat kelompok-kelompok strain kecil atau besar dari virus SARS-CoV-2.
"Memang banyak pertanyaan, apakah vaksin yang dibuat, terutama vaksin-vaksin awal yang dikembangkan saat awal pandemik mengacu ke hasil genom yang diupload oleh ilmuwan dari China di Wuhan," kata Indra.
"Nah, jawabannya adalah, sampai sekarang kita tidak tahu jawaban pastinya seperti apa," imbuhnya dalam acara Webinar Zoom bertajuk 'Big Questions Forum 9, Menghadapi Covid-19: Kebijakan, Sains, Solidaritas Nasional dan Global' yang diselenggarakan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Jumat (15/5/2020).
Para ahli belum memiliki jawaban pasti untuk itu, kata Indra, karena mutasi virus sebenarnya ada banyak jenis.
"Jadi, ada mutasi yang benar-benar bisa membuat virus menjadi berbenda, dan ada mutasi yang sebenarnya dia tidak berpengaruh terhadap struktur atau kondisi luar dari virus tersebut," kata Indra.
"Nah, jadi kita harus bisa memilah, mutasinya seperti apa kemudian mutasinya terjadi di mana," ungkapnya.