Sementara itu kelompok kemanusiaan PBB juga mengungkapkan fakta tetang kehidupan tragis di dalam penjara Korea Utara.
Di Korut ada dua kamp penjara, kamp interniran, untuk tahanan politik, dan kamp pendidikan ulang, untuk penjahat biasa.
Namun sering terjadi tumpang tindih antara kedua jenis pelanggaran, karena mereka yang memiliki musuh politik terkadang membuatnya menjadi tertuduh supaya dipenjara.
Mereka yang berada di kamp interniran dituduh tidak loyal, dan membangkak rezim.
Pernah suatu ketika, anggota keluarga penjahat politik diangga bersalah oleh asosiasi dan dipenjaran pada tahun 1990-an dengan kesalahan yang tidak jelas.
Mereka dipenjara dan dipaksa membuat pengakuan palsu, supaya bisa dijatuhi hukuman penjara, dan menghabiskan beberapa dekade di balik bui.