Penulis
Intisari-Online.com - Ini kisah pilu dari seorang ibu yang kehilangan anaknya.
Di mana dia menceritakan bahwa bayi laki-lakinya meninggal dunia di pelukannya setelah didiagnosis penyakit langka yang dihubungkan dengan virus corona (Covid-19).
Dilansir dari Mirror.co.uk pada Minggu (17/5/2020),Alexander Parsons, yang masih berusia delapan bulan, diyakini sebagai korban termuda dari penyakit Kawasaki.
Diketahui, penyakit Kawasakit adalah penyakit peradangan yang dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang pada jantung.
Umumnya menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun.
Kisah bermula saatKathryn Rowlands (29), ibu Alex, melihat ada beberapa ruam ditubuh Alex.
Ruam tersebut tampakseperti terbakar matahari. Lalu suhu tubuhnya juga tinggi, dan ada pembengkakan kelenjar getah bening.
Bayi Alexkemudian terserangsakit selama dua hari hingga kedua telapak tangannya menjadi merah.
"Kami mengira itu adalah infeksi virus," kata Kathryn.
Setelahnya,Alex dirawat di Rumah Sakit Derriford di Plymouth pada 6 April dan didiagnosis menderita penyakit Kawasaki pada hari berikutnya.
Ketika kondisi Alex memburuk, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Bristol Royal for Children.
Saat pemindaian jantung, ditemukanbeberapa aneurisma koroner, pembesaran pembuluh darah dan cairan.
Hingga, bayi Alex meninggal malam berikutnya.
"Aku akan mencoba menenangkannya di tempat tidur," kata Kathryn.
"Dia menangis dengan cara yang belum kudengar."
"Aku memeluknya dan bernyanyi untuknya, lalu kepalanya kembali. Dia terkulai di tanganku. ”
"Petugas medis berjuang hampir satu jam untuk menghidupkannya kembali. Namun dia tidak pernah sadar lagi."
Lalu apa yang membuat kematian bayi Alex juga berhubungan dengan virus corona yang sedang melanda ini?
Seorang dokter anak terkemuka dari Presiden Royal College of Paediatrics dan Kesehatan Anak, Prof Russell Viner, yakin bahwa penyakit Kawasaki yang diderita Alexdipicu oleh reaksi terhadap virus corona.
Sebab,Alex tidak memiliki kondisi kesehatanyang buruk.
Bahkan dia masih bisatersenyum dan bermain hanya dua jam sebelum menderita aneurisma yang pecah.
Pada dasarnya, Eropa dan Amerika Serikat telah melihat lonjakan tajam penyakit Kawasaki yang terkait Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Di Italia misalnya.
Ada 10 anak muda dengan Covid-19 mulai menunjukkan gejala Kawasaki, jurnal medis Lancet melaporkan.
Lalu setidaknya adaempat anak lainnya, tiga di New York dan satu di Prancis, telah meninggal karena kondisi tersebut.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Eropa mengatakan, Eropa telah melihat sekitar 230 kasus pada bayi hingga anak-anak usia 14 tahun.
Bahkandokter di Bergamo, Italia, telah melaporkan peningkatan 30 kali lipat pada gangguan serupa di antara anak-anak.