Penulis
Intisari-Online.com - Hingga saat ini, astronom terus mencari tempat di luar bumi yang bisa dihuni manusia.
Dalam pencarian tersebut, mereka kerap kali menemukan kemungkinan-kemungkinan planet yang dapat dihuni manusia.
Astronom kembali menemukan zona layak huni di luar Bumi yang memiliki lingkungan galaksi seperti di Tata Surya ini.
Sistem itu bernama TRAPPIST-1 yang berjarak hanya 40 tahun cahaya, dengan tujuh exoplanet berbatu dan tiga di antaranya berada di zona layak huni bintang tersebut.
Baca Juga: Hadapi Corona: Ini Cara Makan Sehat Selama Masa Pandemi Corona, Yuk...
Melansir Science Alert, Sabtu (16/5/2020), penelitian baru yang menakjubkan ini telah menemukan sistem yang planet-planet yang mengorbit di Tata Surya kita.
Mengorbit pada bidang yang lebih atau kurang datar di sekitar ekuator Matahari.
Demikian juga eksoplanet TRAPPIST-1 yang mengorbit di bidang datar.
Penemuan ini memungkinkan para astronom untuk menyelidiki sejarah dinamik sistem tersebut.
Akan tetapi, dengan penemuan planet di sekitar ekuator bintang berarti pada dasarnya planet ini cenderung memiliki perilaku orbit yang sama di mana mereka terbentuk.
Sehingga membuat kondisi primordial sistem yang lebih mudah untuk dipelajari.
Sampai saat ini, para astronom telah menemukan lebih dari 4.000 exoplanet di galaksi Bima Sakti.
Para astronom telah mengambil pengukuran orbital alignment dari beberapa exoplanet saat ini.
Banyak material gas raksasa yang mengorbit dekat bintang obliguity.
Material itu tampak ketika bintang exoplanet mengorbit pada sudut miring ke sumbu putar bintang.
Mengorbit seperti planet di Tata Surya
TRAPPIST-1 adalah katai merah, yang berarti sangat kecil, sehingga dengan efek tertentu tidak mungkin dapat diamati.
Akan tetapi, Subaru Telescope yang dilengkapi dengan InfraRed Doppler (IRD), spektrograf inframerah baru dengan resolusi yang cukup tinggi dan berlokasi di Hawaii, baru-baru ini dapat memperlihatkannya.
Para peneliti mengatakan jika exoplanet TRAPPIST-1 berada dalam bidang ekuatorial yang rapi dan datar, maka kemungkinan besar planet ini tetap berada di tempat di mana mereka terbentuk.
Namun, planet-planet tersebut berkerumun sangat dekat dengan bintang mereka.
Artinya, pengaturan kompak ini mungkin merupakan hasil dari migrasi ke dalam secara bertahap, daripada faktor pengganggu lainnya.
Hal ini juga berarti, tidak ada gangguan gravitasi besar yang mungkin menghasilkan zona planet yang damai dan layak huni, meskipun tentu kesimpulannya tetap membutuhkan banyak pengawasan.
Penelitian tentang exoplanet layak huni di luar Bumi ini telah diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters.
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serupa Tata Surya, Astronom Temukan Exoplanet Layak Huni Luar Bumi"