Pada tahun 2000 SM, kota itu menjadi sangat luas dikelilingi oleh benteng-benteng besar, yang disebut Laish.
Pada Zaman Perunggu Akhir, Laish telah membangun hubungan dagang yang luas dengan negara-negara dan kota-kota pesisir di seluruh Mediterania timur, termasuk Sidon dan Tirus di utara, Mesir di selatan, sebagian besar bagian Yunani.
Temuan Arkeologis menghadirkan pengaruh Yunani
Penemuan sebuah makam yang dibangun dengan batu-batu kasar menunjukkan hubungan antara Laish dan wilayah Yunani di Aegea.
Selain itu, di dalam makam para arkeolog menemukan ratusan keramik.
Menurut analisis kimia, keramik-keramik itu dibuat di negara-kota Yunani Argos, pusat kebudayaan Mycenaean selama Zaman Perunggu.
Penggalian di Tel Dan dimulai pada tahun 1966 dan selesai pada tahun 1999 di bawah kepemimpinan Avraham Biran, seorang arkeolog Israel.
David Ilan dari Hebrew Union College, orang yang memulai kembali penggalian di daerah itu, setelah memeriksa temuan lama dan baru, ia menyarankan bahwa suku Dan mungkin bukan dari Israel.
Baca Juga: Kejam Tak Kepalang, Dilarang Mudik, Seorang Ibu Tega Membacok Anaknya Sendiri Saat Korban Tidur