Penulis
Intisari-Online.com - Bermula dari China, virus corona kini menginfeksi ratusan negara di seluruh dunia.
Virus corona membuat negara-negara yang terinfeksi kewalahan.
Bukan hanya dari aspek kesehatan, namun juga berdampak pada aspek lainnya seperti perekonomian.
Kurang lebih sudah 5 bulan lamanya sejak virus corona muncul di China. Negara tersebut mengungkapkan upaya apa yang akan dilakukan ke depan setelah 'belajar' dari peristiwa ini.
China akan mereformasi sistem pencegahan dan pengendalian penyakitnya untuk mengatasi kelemahan yang ditimbulkan oleh wabah virus corona.
Seorang pejabat kesehatan senior China mengatakan, China dikiritik di dalam negeri dan di luar negeri karena awalnya lambat bereaksi terhadap epidemi virus corona, yang pertama kali berasal dari Wuhan.
Virus ini menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi hampir 4 juta orang serta membunuh hampir seperempat juga orang.
"Epidemi virus corona ini adalah ujian besar bagi tata kelola dan kemampuan pemerintahan negara kami, dan itu mengungkapkan hubungan yang lemah dalam cara kami menangani epidemi utama dan sistem kesehatan masyarakat," kata Li Bin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional China, kepada wartawan seperti dikutip Reuters Sabtu (9/5).
Ia menambahkan, Komisi Kesehatan Nasional bermaksud untuk membangun rantai komando dan reformasi yang terpusat dan efisien.
Juga memodernisasi sistem pencegahan dan pengendalian penyakit.
Komisi Kesehatan Nasional juga akan memanfaatkan data besar, kecerdasan buatan, dan komputasi awan dengan lebih baik untuk menganalisis penyakit dengan lebih baik, melacak virus, dan mendistribusikan sumber daya.
Dia mengatakan komisi berencana untuk meningkatkan penelitian tentang teknologi inti, meningkatkan asuransi kesehatan dan lebih memastikan ketersediaan bahan darurat.
China belum melihat adanya kematian baru akibat virus corona selama 24 hari.
Baca Juga: Penyakit Refluks Gastroesofagus pada Anak yang Bikin Sering Muntah
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Belajar dari kasus corona, China akan mereformasi sistem pencegahan penyakit