Find Us On Social Media :

Telur Ayam Infertil Sempat Bikin Harga Telur Ayam Jatuh, Apa Bedanya dengan Telur Ayam Ras?

By Tatik Ariyani, Rabu, 6 Mei 2020 | 13:33 WIB

 

Intisari-Online.com - Sejak beberapa pekan terakhir, peternak layer mengeluhkan harga telur ayam negeri yang anjlok.

Di Blitar, Jawa Timur misalnya, sebagai sentra ayam layer, harga telur sempat berada di Rp 11.000/kg di tingkat peternak.

Tetapi, saat ini harga telur ayam sudah mulai membaik.

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim, Rofiyasifun mengatakan, merosotnya harga telur ayam negeri disebabkan merembesnya peredaran telur infertil atau yang dikenal dengan telur HE (hatched egg) di pasar.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Mei 2020: 3,72 Juta Orang di Seluruh Dunia Terinfeksi, Angka Kesembuhan Capai 1,2 Juta, Timur Tengah Mulai Terjangkit Lewat Jalur Ini

"Lagi banjir telur HE dari perusahaan-perusahaan breeding. Banyak telur dari breeding tidak ditetaskan, lalu merembes ke pasar. ni yang buat harga telur ayam jatuh," tutur Rofiyasifun seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Telur HE sendiri berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan (breeding) ayam broiler atau ayam pedaging.

Telur tersebut bisa berasal dari telur fertil namun tak ditetaskan perusahaan breeding, tetapi seharusnya tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar.

Alasannya, antara lain suplai anakan ayam DOC (day old chick) yang sudah terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.

Baca Juga: Hadapi Corona; Ini Cara Cerdas Menyimpan Makanan di Lemari Es agar Tetap Segar dan Tahan Lama, Ingat Pintu Kulkas Justru Menjadi Tempat Terpanas untuk Penyimpanan