Teddy mengatakan, bahwa yang diberhentikan bertugas adalah seluruh tenaga medis mulai dari dokter umum, dokter spesialis, hingga petugas laboratorium dan radiologi.
"Semua tenaga kesehatan diberhentikan hari ini, pihak penginapan mengatakan paling lama meninggalkan penginapan pada pukul 17.00 Wib. Tapi ini sekitar 80 persen tenaga medis sudah keluar, selebihnya masih packing barang," ungkapnya.
Teddy juga mengatakan bahwa upah para tenaga medis juga masih dalam proses untuk dicairkan selama bertugas sekitar satu bulan.
"Untuk upah memang masih dalam proses pencairan, belum diterima para tenaga medis, infonya masih diproses," katanya.
Teddy mengaku dirinya beserta tenaga kesehatan yang lain merasa sedih karena pemberhentian dilakukan secara sepihak.
Ketika para tenaga kesehatan meminta Surat Keputusan untuk pemberhentian tugas, pihak rumah sakit belum bisa memberikan.
Saat ditemui rekan-rekan media di penginapan khusus tenaga kesehatan relawan Satgas penanganan Covid-19, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Rahmadsyah Sambas mengatakan dirinya terkejut karena kabar pemberhentian tenaga kesehatan yang bertugas sangat mendadak.
Tanpa konfirmasi sebelumnya, arahan untuk meninggalkan penginapan, menurut lelaki yang akrab disapa Ruben ini sangat mendadak.