Perdana Menteri Libanon Hassan Diab di hadapan sidang kabinet mengatakan, adalah wajar bagi masyarakat untuk turun ke jalan dan mengekspresikan kemarahan mereka, terutama setelah ditemukan ada upaya politik untuk mencegah pemerintah membuka penyelidikan terhadap korupsi.
Namun, ia mengatakan bahwa serangan itu mengungkapkan adanya niat jahat kelompok tertentu untuk mengguncang stabilitas keamanan Libanon. "Itu bermain api. Merusak stabilitas tidak diperbolehkan,” tegasnya.
Suleiman Frangieh, pemimpin Gerakan Marada, mengatakan: "Kami menuju ke tahapan buruk dan keras yang membutuhkan kesabaran, kekuatan dan keyakinan."
Sementara itu, pada hari Selasa, organisasi politik Hizbullah akhirnya melunak dengan mengatakan bahwa gubernur bank sentral Riad Salameh tidak bertanggung jawab seorang diri atas kebijakan moneter yang telah membawa negara itu ke jurang kehancuran.
Baca Juga: Tangkal Gerd dengan Berbagai Makanan untuk Penderita Asam Lambung ini
“Salameh bertanggung jawab, tetapi dia tidak sendirian.
"Krisis saat ini adalah hasil akumulasi kebijakan bertahun-tahun dari pemerintahan sebelumnya,” kata Sheikh Naim Kassem, wakil pemimpin Hizbullah.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Situasi memanas, Lebanon di ambang kekacauan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini