Ingin Memanaskan Makanan untuk Sahur di Microwave? Jangan Gunakan 5 Makanan Ini!

Mentari DP

Penulis

Jika Anda memilih menghangatkan makanan untuk sahur dengan microwave, jangan gunakan 5 makanan ini. Bisa berbahaya.

Intisari-Online.com - Ketika sahur, apakah Anda memasak makanan atau malah hanya menghangatkan makanan?

Jika Anda memilih menghangatkan makanan untuk sahut, umumnya pasti Anda menggunakanmicrowave.

Sayagnya, begitu banyak dari kita yang menggunakan microwave tidak benar untuk makanan yang dipanaskan kembali.

Ada risiko yang sama berbahayanya dalam makanan tertentu.

Baca Juga: Bill Gates Dituduh Sebagai Pencipta Virus Corona, Nyatanya Penemu Virus Corona Adalah Wanita Ini, Putri Seorang Sopir Bus

Seperti dilansir dari lamanReader’s DigestUntuk meminimalkan risiko gelombang mikro, jangan gunakan microwave untuk memasak atau menghangatkan 5 makanan berikut ini.

Telur rebus

Dikupas atau tidak, ketika telur rebus dimasak dalam microwave, kelembaban di dalamnya menciptakan penumpukan uap yang ekstrem.

Seperti panci bertekanan mini, ke titik di mana telur bisa meledak.

Yang lebih menakutkan, telur tidak akan meledak di dalam microwave saat sedang dipanaskan.

Tetapi setelah itu, yang berarti telur panas yang pedas dapat meledak di tangan Anda, di piring, bahkan di mulut Anda.

Baca Juga: Menyayat Hati, Tidak Bisa Kerja Saat Pandemi Covid-19, Ibu Pilih Gantung Diri Karena Tidak Tega Melihat 2 Anaknya Kelaparan

Daging olahan

Daging olahan sering mengandung bahan kimia dan pengawet untuk memperpanjang umur simpannya.

Sayangnya, menggunakan microwave dapat memperburuk zat-zat itu bagi kesehatan Anda.

Dalam daging olahan dengan microwave, kita mungkin tidak sengaja terpapar dengan perubahan kimia seperti kolesterol teroksidasi dalam proses, demikian menurut penelitian dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry.

Nasi

Menurut Badan Standar Makanan, nasi yang dipanaskan dengan microwave kadang-kadang bisa menyebabkan keracunan makanan.

Masalah dengan berat melibatkan keberadaan bakteri yang sangat resisten yang disebutBacillus cereus.

Panas membunuh bakteri ini, tetapi dapat menghasilkan spora yang beracun, menurut temuan International Journal of Food Microbiology, dan tahan panas.

Baca Juga: Tak Ada Tanda-tanda Covid-19 Akan Berakhir dalam Waktu Dekat, Bandingkan dengan Cara Berakhirnya Pandemi-pandemi Terburuk Sepanjang Masa, Ada yang Sampai 4 Tahun Lamanya

Ayam

Yang paling penting disadari tentang gelombang mikro bahwa panasnya tidak selalu membunuh bakteri.

Karena gelombang mikro memanaskna dari luar bukan dari dalam ke luar.

Maka, makanan tertentu yang rentan terhadap bakteri akan memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan penyakti ketika sel-sel bakteri ini bertahan hidup.

Ayam, yang berisiko terkontaminasisalmonella, bisa menjadi makanan berbahaya bagi microwave.

Kita harus memasak ayam dengan seksama untuk menghilangkan semua bakteri yang ada.

Gelombang mikro tidak dapat sepenuhnya atau memasak dengan rata semua bagian daging, membuat bakteri tetap masih hidup, seperti salmonella.

Dalam sebuah penelitian, dari 30 peserta yang memanaskan kembali daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit.

Kentang

Bahaya datang ketika Anda mencoba memanaskan kentang yang dimasak.

Memasak kentang dalam aluminium foil melindungi bakteri C. botulinum dari panas, yang berarti kentang masih bisa berkembang jika kentang tetap pada suhu kamar terlalu lama, dan berpotensi menyebabkan botulisme.

Baca Juga: Tak Ada Kasus Baru Virus Corona Selama 8 Hari Berturut-turut dan Miliki 0 Kasus Kematian, Vietnam Buka Lockdown, Ini 5 Rahasia Sukses Mereka!

Artikel Terkait