Penulis
Intisari-Online.com - Masyarakat, terutama yang dekat dengan tempat pemakaman sebaiknya tak perlu khawatir lagi mengenai proses pemakaman pasien meninggal karena virus corona.
Karena petugas dan pihak medis telah menyusun tata cara pemakaman agar seluruh prosesnya tetap aman.
Petugas Jenazah RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Agus Wahyudi membeberkan prosedur penanganan jenazah Virus Corona (Covid-19).
Seperti diketahui, jenazah Covid-19 tidak bisa menularkan ketika sudah dimakamkan.
Pasalnya, Virus Corona tidak bisa hidup jika tidak memiliki inang.
Oleh sebab itu, jenazah Covid-19 harus segera dimakamkan.
Kendati demikian, beberapa tempat pemakaman umum (TPU) masih saja menolak menjadi tempat jenazah Covid-19 disemayamkan.
Padahal, penanganan jenazah Covid-19 juga sudah dilakukan secara khusus.
Baca Juga: Bisakah Covid-19 Menular Lewat Makanan? Ini Dia Penjelasannya
Bahkan untuk membungkus jenazah Covid-19 saja harus berlapis-lapis.
Hal serupa juga diungkapkan Agus Wahyudi melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Jumat (24/4/2020).
Agus Wahyudi menegaskan bahwa jenazah Covid-19 dibungkus sebanyak lima lapis.
"Kalau PDP kita lima lapis," ujar Agus.
"Jadi jenazah kita bungkus plastik, kita kasih kafan, kita bungkus plastik lagi, kita masukkan ke kantong mayat," imbuhnya.
Setelah itu, baru jenazah Covid-19 dimasukkan kedalam peti.
Peti jenazah Covid-19 itu juga harus dilem terlebih dahulu sebelum nantinya dipaku.
"Setelah itu kita pindahkan ke peti, dan petinya kita lem, setelah itu kita paku," kata Agus.
Oleh sebab itu, Agus Wahyudi mengatakan bahwa masyarakat tak perlu takut dengan jenazah Covid-19.
Terutama masyarakat yang ada di daerah dekat pemakaman umum yang sering menjadi polemik.
"Jadi untuk masyarakat jangan merasa takut untuk pemakaman di daerahnya, pasien PDP karena kita juga sudah merawat jenazah tersebut sesuai SOP Covid-19," ujar Agus.
Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Artikel ini pernah tayang di Tribunwow dengan judul "Seorang Petugas Beberkan Prosedur Penanganan Jenazah Covid-19: Petinya Dilem, setelah Itu Kita Paku"