Penulis
Intisari-online.com - Kurma merupakan buah yang berasal dari Timur Tengah. Ketika menjelang bulan Ramadhan, buah kurma paling sering dicari.
Hal ini dikarenakan buah kurma menjadi hidangan sunnah untuk berbuka puasa.
Selain kurma, umat muslim juga disarankan untuk buka puasa dengan air putih.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Ketika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka berbukalah dengan kurma. Jika tidak mendapati kurma, maka berbukalah dengan air putih, karena air putih mensucikan."
Baca Juga: Tak Cukup Bikin Dunia Kelabakan, Virus Corona Juga Picu Konflik Baru antara China dan Negara Barat
Lantas, saat berbuka puasa, sebaiknya makan kurma terlebih dahulu atau minum air putih?
Sebagai umat muslim kita sebaiknya mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setiap kali beliau berbuka puasa.
Sebab dengan mencontoh dan melakukan apa yang Nabi Muhammad SAW, itu sama halnya dengan mengikuti sunnah dan memuliakan beliau.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air” - HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil IV/45 no. 922,
Melansir dari almanhaj.or.id, Ustadz Abu Kayyisa Zaki Rahmawan, menjelaskan mengenai hadis tersebut.
Dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada maka boleh memakan tamr (kurma kering), jika tidak ada pula maka minumlah air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat.
Hal ini merupakan cara pengaturan yang sangat teliti, karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai makanan dari perut dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh.
Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati) apalagi kalau dalam keadaan basah.
Setelah itu, liver (hati) pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.
Ketika puasa Ramadhan, yang berlangsung berjam-jam di siang hari, tubuh dapat mengalami masalah kesehatan ringan seperti sakit kepala, gula darah rendah, dan kelesuan.
Untuk menghindari masalah seperti itu, kita harus dengan cermat memperhatikan pola makan terlebih saat buka puasa.
Seperti diketahui, kurma merupakan sumber serat, gula, magnesium, kalium, dan karbohidrat yang sangat baik yang akan membantu tubuh menjaga kesehatan.
Karbohidrat yang ditemukan dalam kurma juga membuat buah lebih lambat mencerna makanan, jauh lebih baik daripada makanan yang digoreng atau berlemak yang mencerna dengan cepat dan membuat orang lapar lebih banyak
Selain rasanya yang nikmat dan mengandung hal baik bagi tubuh, kurma juga memiliki banyak manfaat.
Melansir organicfacts.net, beberapa manfaat kurma di antaranya membantu menenangkan mabuk dengan cepat, mengurangi kebutaan malam hari, membantu pergerakan usus yang sehat dan mengontrol diare, mencegah kanker perut dan menyembuhkan disoder usus.
Kurma juga bermanfaat untuk meningkatkan energi untuk pasien anemia dan meningkatkan stamina seksual, meningkatkan kesehatan sistem saraf, memperkuat tulang, mengurangi reaksi alergi, serta membantu menurunkan berat badan.
Itulah yang menjadi alasan baik secara agama maupun medis terkait sunnah mengonsumsi kurma saat berbuka puasa.(*)
Artikel ini pernah tayang di GridHealth dengan judulDahulukan Makan Kurma Saat Buka Puasa, Ternyata Ini Alasannya