Penulis
Intisari-Online.com - Seorang pria Jepang berusia 47 tahun di Kota Himeji, Prefektur Hyogo, dibunuh di Himeji Kobe pada November tahun lalu.
Rabu (15/4/2020) kemarin, pelaku pembunuhan yang juga anggota yakuza Kobe Yamaguchigumi (41) mulai dituntut ke pengadilan oleh Kejaksaan Himeji Kobe.
Sumber Tribunnews.com, Kamis (16/4/2020) mengungkapkan, "Anggota yakuza tersebut berkonspirasi dengan delapan anak laki-laki (berusia 17 hingga 19 tahun) dan membunuhnya dengan menebas kepalanya di jalan dan di dalam mobil di Kota Takasago antara tanggal 27 hingga 28 November 2019."
Setelah dibunuh, mayat korban dikubur di Kota Tatsuno di Prefektur Hyogo.
Kemudian, pelaku membakar mobil pria tersebut di Kota Kakogawa di Prefektur Hyogo, menggali mayat yang pernah dikuburkannya itu lalu dibawa ke hutan dekat Kota Fukuchiyama, Prefektur Kyoto dan ditinggalkan di sana.
Delapan anak di bawah umu yang terlibat dalam pembunuhan itu kemudian dibawa ke rumah tahanan anak nakal Cabang Himeji Kobe House dengan dugaan pembunuhan.
Motif pembunuhan masih terus diselidiki pihak kepolisian serta keterkaitan 8 anak muda tersebut dengan pihak yakuza.
Terlepas dari kasus tersebut, inilah 7 fakta mengejutkan mengenai geng kriminal Yakuza.
Baca Juga: Dianggap Terlambat oleh Sebagian Orang, Ini Alasan Presiden Jokowi Baru Umumkan Larangan Mudik
1. Sokaiya
Sokaiya adalah nama untuk transaksi pemerasan yang dilakukan oleh Yakuza.
Yakuza akan menyamar sebagai pemegang saham dan ketika rapat pemegang saham, mereka akan mengenal dan menentukan target pemerasan yang paling cocok.
Hal ini dilakukan dengan sangat lihai, tidak pernah terdeteksi oleh polisi, dan bahkan dengan kedok acara-acara amal atau konser musik.
Padahal, nantinya korban akan diperas habis-habisan dan mendapat ancaman pembunuhan jika tidak membayar.
2. Yakuza sering membantu masyarakat yang terkena bencana
Ketika Jepang dilanda tsunami pada tahun 2011, relawan Yakuza adalah yang pertama datang memberi bantuan.
Yakuza biasanya terdiri dari orang-orang yang "terbuang" sehingga mereka memiliki empati besar terhadap kesulitan orang lain.
Ini juga dilakukan untuk menunjukkan bahwa Yakuza berperan dalam kegiatan amal.
3. Yakuza memiliki majalah sendiri
Awal tahun 2013, Yamaguchi-gumi, salah satu sindikat Yakuza terbesar di Jepang mencetak 28.000 eksemplar majalah untuk dibagikan pada anggota mereka.
Majalah ini berisi haiku (puisi sastra Jepang) dan artikel mengenai teknik memancing ikan yang benar.
Itu dibuat untuk meningkatkan kembali semangat para Yakuza saat masa-masa sulit menerpa mereka, majalah juga berfungsi untuk sarana pendidikan bagi anggota Yakuza.
4. Yubitsume
Yubitsume adalah tindakan memotong jari tangan para Yakuza untuk menebus kesalahan yang telah mereka lakukan saat bertugas.
Untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai Yakuza, biasanya mereka memesan sambungan jari tangan sintetis untuk dipasang di tangannya.
Makin sering melakukan kesalahan, makin banyak bekas Yubitsume yang mereka miliki.
5. Tato
Salah satu ikon paling terkenal dari Yakuza adalah tubuh mereka dipenuhi tato yang sangat rumit.
Bahkan, tato itu dibuat dengan metode tradisional dengan cara memasukkan tinta ke bawah kulit secara manual yang disebut Irezumi.
Metode ini sangat sakit, jadi jumlah tato pada tubuh anggota Yakuza melambangkan keberanian mereka menerima rasa sakit.
Walikota Osaka melarang lembaga pemerintah mempekerjakan karyawan yang memiliki tato karena khawatir mereka adalah anggota Yakuza.
6. Yakuza harus melakukan ujian
Tahun 2009, sindikat Yamaguchi-gumi membuat ujian sebanyak 12 halaman yang harus diikuti oleh semua anggotanya.
Lucunya, 12 lembar soal ujian itu berisi pemahaman Yakuza terhadap undang-undang hukum yang berlaku di Jepang.
Selain itu, Yakuza juga harus mengerti kondisi ekonomi Jepang terkini dan membaca masalah finansial negara.
7. Ritual Sakazukigoto
Ritual ini dilakukan untuk menyambut anggota baru sindikat Yakuza.
Ini adalah ritual minum sake dengan cara duduk bersama dan minum cangkir dengan ukuran berbeda.
Yakuza baru berperan sebagai anak sehingga ukuran cangkirnya paling kecil, lalu atasannya memiliki cangkir lebih besar, begitu pula untuk "ayah" di atasnya lagi.
Ukuran cangkir menunjukkan status mereka dalam organisasi.(Aulia)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari