Penulis
Intisari-online.com - Selama 3 generasi dinasti Kim terus berkuasa di Korea Utara.
Namun, baru-baru ini sebuah kabar tidak sedap muncul di mana pemimpin tertinggi mereka Kim Jong-Un, diberitakan dalam kondisi kritis.
Kim Jong-Un rapuh setelah menjalani operasi jantung, dan kini beragam pertanyaan muncul siapa yang menggantikannya sementara menjadi pemimpin Korut.
Melansir CNN, sebelum membahas tentang sosok pengganti sementara Kim, mari kita ulas kondisi di Korea Utara.
Mengutip Daily Express Rabu (22/4/20), Laporan mengatakan, sejauh ini Korea Selatan sendiri tak bisa mengungkapkan situasi di Korut.
Para ahli mengklaim, pergolakan politik di Korea Utara belum tentu terjadi.
Karena secara resmi Korea Utara masih bungkam, dan belum mengungkapkan situasi terkini tentang kesehatan Kim Jong-Un.
Bruce Klinger, seorang peneliti senior di Heritage Foundartion dan mantan wakil kepala divisi CIA untuk Korea Utara.
Dilaporkan mengklaim rumor soal kesehatan Kim Jong-Un dalam kutipannya yang diterbitkan oleh CNN.
Kutipan tersebut berbunyi, "Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak).
"Jika Kim dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada perayaan 15 April yang sangat penting di Korut," jelasnya.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-Un atau ayahnya," imbuhnya.
"Kita harus menunggu dan melihat situasi ini," sambungnya.
Sementara desas-desus mulai beredar tentang sosok yang diklaim paling layak menggantikan Kim Jong-Un untuk sementara memerintah Korea Utara.
Namun, analisis Cheong Seong-Chang di Institute Sejong swasta di Korea Selatan mengatakan pergolakan politik tidak mungkin terjadi.
Meskipun Kim Jong-Un tersingkir karena masalah kesehatan.
Cheong menambahkan, saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-Jong, sudah menunjukkan pengaruh signifikan dalam pemerintahan di Korea Utara.
Analis itu memahami sebagian besar anggota kepemimpinan Pyongyang memiliki ketertarikan dengan keluarga Kim dalam memelihara sistem di Korut.
Pada masa lalu saat Kim Jong-Il, ayah Kim Jong-Un sakit, dia langsung ditunjuk untuk menggantikan posisinya pada Oktober 2014.
Oleh sebab itu jika kondisi Kim Jong-Un fatal kemungkinan besar orang yang bisa mengambil alih jabatan itu adalah Kim Yo-Jong adik Kim Jom-Un.
Pada rapat biro politik Partai Buruh 11 April lalu, Kim Jong-Un membahas langkah-langkah pencegahan virus corona.
Pada rapat itu dia menunjuk saudara perempuannya sebagai anggota alternatif biro, ini memicu spekulasi bahwa mungkin dia akan mengambil tugas lebih banyak.
Kaka beradik tersebut dikatakan memiliki hubungan yang erat sebagai hasil dari belajar secara terisolasi selama bertahun-tahun.
Keduanya pernah mengenyam pendidikan di Swiss 1996 hingga 2000.
Diyakini, Kim Yo-Jong melanjutkan pendidikannya di Universitas Militer Kim Il-Sung ketika kembali ke Korea Utara.