Pracetak dari studi ini mengatakan, "Mutasi yang diturunkan pasien berdampak patogenisitas SARS-CoV-2," diterbitkan pada hari Minggu di Medrxiv.
Studi ini melaporkan "variasi intrapersonal dan 6 mutasi berbeda dalam spike glikoprotein (protein S), termasuk 2 SNV berbeda (varian nukleotida tunggal) yang mengarah pada mutasi missense yang sama. Oleh karena itu, kami memberikan bukti langsung bahwa SARS-CoV-2 telah memperoleh mutasi yang mampu secara substansial mengubah patogenisitasnya."
Melansir IB Times, Selasa (21/4/2020), studi ini mencatat setidaknya 30 variasi genetik virus corona yang berbeda.
Temuan ini berarti berbagai jenis virus corona sekarang memengaruhi berbagai belahan dunia.
Sekaligus mengarah pada tantangan besar dalam menemukan penyembuhan secara keseluruhan atau satu vaksin tunggal yang efektif melawan semua mutasi ini.
Para peneliti menganalisis strain dari 11 pasien virus corona yang dipilih secara acak dari Hangzhou, ibukota provinsi Zhejiang.