Find Us On Social Media :

Tak Hanya Kekurangan APD, Ketidakjujuran Pasien Juga Jadi Alasan Puluhan Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19

By Mentari DP, Rabu, 22 April 2020 | 12:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Tidak hanya warga, beberapa petugas medis juga menjadi korban virus corona (Covid-19).

Misalnya salah satu dokter dikonfirmasi positif SARS-CoV-2 setelah berinteraksi dengan pasien penderita Covid-19.

Ada juga 46 tenaga kesehatan atau nakes di RSUP Kariadi Semarang dilaporkan positif corona pada Jumat (17/4/2020).

Yang paling sedih adalah puluhan nakes tersebut tertular dari pasien yang tidak jujur dalam menyampaikan informasi ketika tengah berobat. 

Baca Juga: Dikabarkan Kritis, Donald Trump Doakan Kesembuhan Kim Jong Un, 'Saya Harap Dia Baik-baik Saja'

Tak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia juga ada sejumlah kasus tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat yang ikut terinfeksi virus corona dalam memberantas virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Berikut 5 faktor yang menyebabkan tenaga kesehatan kerap terinfeksi Covid-19:

1. Kelangkaan masker dan APD

Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr. Kariadi, dr RP Uva Utomo mengungkapkan, banyaknya nakes yang sakit berawal dari kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang tersedia di rumah sakit.

Baca Juga: Sebelum Dikenal Sebagai Gangster yang Kejam, Dulunya Yakuza Dianggap Robin Hood yang Ciptakan Hubungan Romantis

"Kalau menurut saya, semua RS memiliki permasalahan yang sama, global pandemi di seluruh dunia yang dihadapi saya yakin itu karena kelangkaan masker dan APD," ujar Uva saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (18/4/2020).

Menurutnya, masalah terbesar adalah kelangkaan APD dan alat kesehatan.

2. Stigma negatif dari masyarakat

Faktor lain yang menyebabkan kesulitan bagi nakes adalah stigma masyarakat yang menganggap nakes sebaiknya dihindari lantaran sebagai sumber virus corona.

Uva mengungkapkan, sempat ada kejadian perawat yang diusir dari tempat istirahatnya, sehingga ia tidak maksimal dalam memulihkan energi setelah seharian bekerja mengobati pasien virus corona.

"Di saat istirahatnya kurang maksdimal atau tidurnya di rumah sakit (yang berbeda kenyamanan jika tidur di rumah atau kos), padahal mereka butuh istirahat," katanya lagi.

Baca Juga: Perjuangan Inggit Garnasih, Istri ke-2 Soekarno yang Terlupakan, Selalu Setia hingga Rela Jadi Tulang Punggung Keluarga

3. Ketidakjujuran pasien

Selain itu, Uva menjelaskan ada faktor lain yang mempengaruhi nakes terinfeksi virus corona yakni pengakuan palsu atau ketidakjujuran terhadap informasi yang disampaikan oleh pasien.

"Misal ada pasien berobat ke poli ngakunya negatif atau sempat tidak mengaku sudah ke tempat-tempat zona merah, dan menyebabkan saat pemeriksaan nakes juga tertular virus yang dibawanya," terang Uva.

4. Kepatuhan nakes

Tidak hanya itu, nakes juga harus memiliki kepatuhan dalam social distancing.

Misalnya, ketika nakes telah selesai bekerja, namun ia mampir ke suatu tempat ramai untuk berbelanja dan tidak mengindahkan aturan social distancing. Dimungkinkan virus menginfeksi nakes pada saat itu juga. 

Baca Juga: Sudah Dilarang Tapi Tetap Nekat Mudik, Ini Sanksi yang Bisa Kita Dapatkan, Paling Berat 1 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta!

5. Aturan PSBB 

Terkait banyaknya kasus infeksi virus corona di Indonesia, Uva mengungkapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah dinilai sangat baik.

Sebab, tindakan ini efektif untuk membuat orang-orang tetap berdiam di rumah untuk meminimalisir tertularnya Covid-19.

Saat ini di RS tempat dia bekerja, RSUP Kariadi sudah cukup tersedia masker dan APD untuk para nakes.

Sejumlah peralatan perlindungan dan penanganan pun memadai.

Tindakan tersebut juga didukung oleh langkah pemerintah Jawa Tengah yang memberikan bantuan berupa tempat isolasi bagi warga setempat yang terkena virus corona.

"Untuk RS di Jateng, alhamdulillah sudah dapat bantuan, Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) sudah berbicara untuk kecukupan APD hingga tingkat puskesmas," ujar Uva.

Sejauh ini, Pemerintah juga tengah menyiapkan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat bertahan hidup di tengah pandemi virus corona.

(Retia Kartika Dewi)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Faktor yang Mendasari Mengapa Tenaga Kesehatan Kerap Jadi Korban Pertama Covid-19")

Baca Juga: 'Bila Anda Minta Tolong ke Yakuza dan Tidak Puas dengan Sikap Anak Buah Saya, Berarti Ia Harus Kehilangan Jari Kelingkingnya'