Find Us On Social Media :

Tidak Mau Jujur Soal Awal Mula Virus Corona Menyebar, Eropa Bersatu dengan AS Membongkar Borok China dan Misteri Laboratorium di Wuhan

By Afif Khoirul M, Senin, 20 April 2020 | 14:32 WIB

Ilustrasi virus corona

Intisari-online.com - Saat ini virus corona telah menyebar ke seluruh dunia dan memicu ketakutan penduduk dunia.

Awalnya semua negara bersatu untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah global ini.

Namun, sikap ketidakterbukaan China dalam mengatasi virus ini, dan kurangnya transparansi dalam memberikan informasi soal awal mula virus ini.

Membuat banyak negara besar mulai geram dengan tingkah laku China.

Baca Juga: Walau Ada 6.500 Kasus di Tanah Air, Presiden Jokowi Yakin Pandemi Covid-19 Selesai di Akhir Tahun 2020, 'Lalu Sektor Pariwisata Akan Langsung Tumbuh Pesat'

Salah satunya yang saat ini melayangkan gugatan keras ke negeri Panda itu adalah Amerika Serikat dan Inggris.

Kedua negara tesebut menuduh banyak hal ditutupi oleh China terkait dengan pandemi virus corona.

Tak hanya Inggris dan Amerika, kini Prancis dan Jerman pun juga bergabung untuk menyelidiki borok China yang diduga menyembunyikan banyak hal.

Melansir Daily Express pada Minggu (19/4/20), negara-negara itu sepakat China masih merahasikan awal mula virus itu muncul.

Baca Juga: Niat Hati Senang-senang Bikin Video Tik Tok di Tengah Pandemi, Seorang Ibu Justru Harus Mengalami Peristiwa Nahas, Ini yang Terjadi pada Kedua Kakinya

Bersama dengan pejabat intelijen AS, Inggris sedang menyelidiki ke dalam Institute Virologi Wuhan yang meyimpan banyak rahasia besar.

Menurut catatan sejarah laboratorium itu melakukan banyak penelitian, salah satunya ekperimen pada virus kelelawar misterius.

Ini menimbulkan banyak spekulasi nahwa laboratorium itu memiliki peran dalam menyebarkan virus corona daripada tuduhan pasar hewan.

Menurut Sky News, Inggris telah bergabung dengan AS dan kelompok Intelijen lain untuk memastikan dugaan tersebut.

Mereka berupaya mencari tahu dan menetapkan sumber Covid-19 yang selama ini masih menjadi misteri.

Lebih dari 4 bulan sejak Desember 2019, asal mula virus itu masih menjadi misteri, setelah bukti yang menuduh pasar hewan di Wuhan dianggap tidak cukup kuat.

Baca Juga: Kanker Lidah yang Renggut Nyawa Ibunda Nunung Srimulat Kerap Kali Tak Dikenali, Tandanya Mirip Sariawan Tapi Tiba-tiba Sudah Stadium 4

Minggu ini investigasi Fox News, mengungkapkan bahwa dokumen China yang diklasifikasikan menunjukkan pasar hewan itu munkin tidak pernah menjual kelelawar.

Sebaliknya, intelijen AS dan Inggris percaya pasar hewan hanya dijadikan pengalihan isu untuk menepis tuduhan yang dialamtkan ke laboratorium di Wuhan.

Komunitas intelijen AS semakin yakin wabah itu datanng secara tidak sengaja dari laboratorium Wuhan yang mempelajari penyakit pada kelelawar.

Sekretaris pertahanan AS Mark Esper mengatakan, "Ini adalah sesuatu yang telah kami perhatikan seksama selama beberapa waktu." 

Menurut laporan rahasia, virus itu bukan buatan manusia, dan tidak dimaksudkan sebagai bio-weapon, atau senjata biologis.

Sebaliknya dipahami bahwa penularan awal virus adalah dari kelelawar ke manusia.

Baca Juga: Berani Tentang Pemerintah China untuk Bicara Blak-blakan Soal Corona, Orang-orang Ini Hilang Secara Misterius hingga Kini, Bahkan ada yang Meninggal

Pasien nol yang masih disembunyikan China kemungkinan besar adalah, pegawai magang di laboratorium Wuhan yang tidak sengaja terinfeksi dan menyebarkannya ke populasi umum.

Penyelidikan Washington Post mengungkapkan bahwa pejabat kedutaan besar AS prihatin dengan prosedur keamanan di laboratorium itu sejak 2018 silam.

Laporan itu mengatakan, "selama interaksi dengan para ilmuwan di laboratorium Wuhan, mereka mencatatkan kekurangan serius dari teknisi yang terlatih hingga penyelidik yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan laboratorium dengan aman."