Penulis
Intisari-Online.com - Virus corona atau yang disebut Covid-19 mulai muncul di akhir tahun 2019.
Hingga di bulan April 2020 ini, para ahli belum menemukan obat yang menyembuhkannya.
Lalu apa yang dilakukan dokter untuk menyembuhkan pasien virus corona selama ini?
Sebab, ada 600.000 orang lebih yang berhasil sembuh.
Menurut koresponden sains dan kesehatan BBC James Gllagher, masa pemulihan sangat tergantung pada seberapa sakit kita.
“Sebagian orang bisa sembuh dengan cepat, tetapi bagi yang lain gangguan kesehatannya berdampak jangka panjang,” katanya.
Usia, jenis kelamin, dan masalah kesehatan lain yang dimiliki juga meningkatkan risiko perburukan dari Covid-19.
Makin invasif pengobatan yang diberikan dokter, makin lama durasinya, maka makin panjang juga periode pemulihannya.
Jika gejalanya ringan
Mayoritas orang yang terinfeksi Covid-19 hanya mengalami gejala utama penyakit ini, yaitu demam atau batuk.
Namun, terkadang disertai dengan nyeri di tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Gejala batuknya berupa batuk kering, namun ada juga orang yang mulai menderita batuk berlendir yang mengandung sel-sel paru yang sudah mati yang dibunuh virus.
Gejala-gejala itu biasanya cukup diatasi dengan istirahat total di tempat tidur (bed rest), konsumsi cukup cairan, dan obat pereda nyeri seperti parasetamol.
Karena gejalanya ringan, biasanya proses pemulihannya juga cepat dan kesehatan bisa kembali seperti semula.
Menurut WHO, demam biasanya tak lebih dari seminggu walau batuknya masih ada.
Dari data pasien-pasien di China, waktu pemulihan total sekitar dua minggu.
Jika gejalanya lebih serius
Penyakit ini bisa berakibat lebih serius pada sebagian orang.
Hal ini terjadi sekitar 7-10 hari setelah infeksi. Perjalanan penyakitnya bisa berubah dengan cepat.
Napas menjadi sesak dan paru mengalami peradangan.
Hal ini karena sistem imun tubuh berusaha melawan virus, dan sebenarnya bereaksi berlebihan sehingga tubuh mengalami kerusakan sistemik.
“Sesak napas dan perlu terapi oksigen butuh waktu lebih lama untuk membaik dan tubuh mengalami luka parut dan peradangan,” kata dokter Sarah Jarvis.
Masa pemulihannya sekitar 2-8 minggu dan setelahnya pasien masih akan mengalami rasa kelelahan.
Jika butuh perawatan di ruang intensif
WHO memperkirakan 1 dari 20 orang yang terinfeksi Covid-19 akan membutuhkan perawatan di ruang intensif (ICU), yang melibatkan bantuan ventilator.
Apa pun jenis penyakitnya, perawatan di ruang ICU butuh waktu yang tidak sebentar.
Setelah keluar dari ruangan ini pasien juga akan dirawat di ruang biasa sebelum diperbolehkan pulang.
Menurut kepala departemen perawatan intensive care Dr.Alison Pittard, dibutuhkan 12-18 bulan untuk pasien Covid bisa mendapatkan kesehatannya secara normal setelah perawatan di ICU.
Berbaring lama di ranjang rumah sakit akan menyebabkan hilangnya massa otot.
Pasien akan menjadi lemah dan butuh waktu untuk membangun otot, terkadang diperlukan fisioterapi.
“Ada elemen lain dari penyakit ini, yaitu rasa kelelahan yang menjadi faktor paling besar,” kata ahli fisioterapi ICU Paul Twose.
Menurut data pasien di China dan Italia, pasien akan mengalami rasa lemah di seluruh tubuh, sulit bernapas setelah melakukan aktivitas, batuk tak kunjung hilang, serta napas tidak teratur.
Pasien juga butuh waktu tidur yang lama.
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Berapa Lama Proses Kesembuhan Infeksi Virus Corona?")