Find Us On Social Media :

Kantong Jenazah Habis, Pekerja Kamar Mayat Ini Gunakan Seprai pada 80% Jenazah Pasien Virus Corona, 'Ada Berton-ton Darah dan Kotoran'

By Mentari DP, Minggu, 19 April 2020 | 13:00 WIB

Ilustrasi jenazah.

Intisari-Online.com - Walau virus corona (Covid-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, nyatanya kini kota ini bukanlah kota dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia.

Semenjak Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, fakta ini berubah.

Dilaporkan kini New York City menjadi kota dengan kasus positif virus corona dan kasus kematian tertinggi di dunia.

Dengan begini tak heran, kota modern ini panik menghadapi banyaknya pasien.

Baca Juga: Ada 738.913 Kasus Virus Corona di Negaranya, Trump Salahkan China, 'Mereka Harus Bertanggung Jawab atau Mereka Akan Hadapi Konsekuensi'

Sebab tak hanya ada pasien yang dirawat, tapi juga jenazah pasien.

Itulah yang dirasakan seorang pekerja kamar mayat di New York City.

Dilansir dari mirror.co.uk pada Minggu (19/4/2020), Erik Frampton (46) adalah seorang pekerja di sebuah kamar mayat di New York City.

Dia menceritakan kisahnya di akun Facebook tentang banyaknya jenazah pasien virus corona di sebuah rumah sakit di New York City.

Baca Juga: Viral Foto Ratusan Kantong Mayat Penuhi Lorong Rumah Sakit di AS, 'Kami Tetap Menolak Keluarkan Perintah untuk Tinggal di Rumah'