Find Us On Social Media :

Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona dan Boleh Tinggal di Rumah, 2 Hari Kemudian Pasien Ini Meninggal Dunia

By Mentari DP, Jumat, 17 April 2020 | 19:00 WIB

Ilustrasi pasien virus corona yang dinyatakan sembuh.

Intisari-Online.com - Dilaporkan ada 5.923 kasus positif virus corona di Indonesia.

Lalu ada 520 orang meninggal dunia.

Di antara pasien virus corona yang meninggal dunia, ada AZ.

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (17/4/2020), sebelumnya AZ merupakan pasien yang mendapat perawatan di ruang isolasi di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga: Nyaris Tembus 6.000 Kasus, Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Virus Corona Terbanyak di Asia Tenggara, Nomor 10 di Benua Asia!

Lalu dia dinyatakan sembuh oleh pihak dokter.

Seperti pasien virus corona lainnya yang dinyatakan sembuh, AZ dipulangkan dari rumah sakit dan diminta untuk melakukan karantina secara mandiri.

Namun baru dua hari lalu dinyatakan sembuh dari corona, pasien tersebut justru dikabarkan meninggal dunia.

"Pasien positif corona yang telah dinyatakan sembuh atas nama AZ dari Kecamatan Randuagung pagi ini meninggal dunia," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dilansir dari Antara pada Jumat (17/4/2020).

Baca Juga: Dari Rumah Sakit yang Diminta Tak Buka Praktek Rutin hingga KRL Berhenti Beroperasi, Ini Kebijakan-kebijakan Baru yang Harus Dihadapi Warga Jakarta dan Sekitarnya

Dari informasi yang didapat, pasien tersebut sebelumnya telah dirawat selama 14 hari di ruang isolasi RSUD dr Haryoto.

Karena kondisinya dianggap sudah sehat secara klinis oleh tim medis dan dua kali hasil tes swab juga dinyatakan negatif, maka yang bersangkutan diperbolehkan pulang untuk melakukan karantina mandiri sesuai prosedur penanganan pasien Covid-19.

"Dari dua kali swab dengan hasil negatif tersebut dapat dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan dengan prosedur karantina mandiri selama seminggu."

"Tentu, seluruh ikhtiar dan tahapan prosedur telah dilakukan," ujarnya.

Atas meninggalnya pasien tersebut, pihaknya mengaku turut berduka cita dan akan mengupayakan langkah terbaik untuk menghormati jenazah dalam proses pemakaman.

Thoriq juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"AZ menjadi duka yang bertambah bagi seluruh langkah penanganan virus corona yang semakin unpredictable."

"Yang terbaik hari ini adalah melakukan pencegahan dengan menggunakan masker, cuci tangan, berada di rumah, jaga jarak, hidup bersih, jaga imunitas, dan jaga kesehatan," kata Thoriq.

 

Baca Juga: Bak Angin Segar, Pandemi Virus Corona di Indonesia Akan Selesai pada Akhir Tahun 2020 Apabila Masyarakat Mau Lakukan 2 Hal Ini

Kasus yang menimpa AZ jarang terjadi.

Memang ada beberapa kasus pasien virus corona yang terinfeksi lagi. Namun jarang ada yang meninggal dunia.

Umumnya mereka menerima perawatan lagi.

Untuk kasus pasien yang terinfeksi virus corona lagi setelah dinyatakan sembuh juga belum diketahui penyebabnya.

Para ahli mengatakan sangat jarang ada kasus orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya.

"Saya tidak mengatakan bahwa infeksi ulang tidak dapat terjadi, tidak akan pernah terjadi.”

“Akan tetapi dalam waktu sesingkat itu tidak mungkin," kata Florian Krammer, seorang ahli virus di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York.

Kemungkinan besar pasien ‘yang terinfeksi ulang’ masih menyimpan virus dengan kadar rendah ketika mereka keluar dari rumah sakit.

Ini mungkin karena pengujian yang gagal saat dia melakukan tes.

Hanya saja, Krammer meragukannya. Dia yakin jumlahnya tidak akan banyak.

Baca Juga: Tak Lama Setelah Lockdown Dibuka, China Akui Bahwa Angka Kematian di Wuhan Akibat Virus Corona Bertambah, 'Jadi Naik 50%!'

Untuk berjaga-jaga, dia menyatakan jika seseorang dinyatakan sembuh, dia tetap harus berdiam diri di dalam rumah selama beberapa hari hingga mereka tidak menunjukkan gejala serupa.

Selain itu, standar yang digunakan setiap negara guna menyatakan seorang pasien yang sudah positif virus corona ‘sembuh’ dan diizinkan keluar dari rumah sakit sangat ketat.

Ada tes diagnostik PCR yang sangat sensitif.

“Bahkan tes PCR ini dapat mendeteksi sisa-sisa virus campak berbulan-bulan setelah orang yang memiliki penyakit berhenti menumpahkan virus menular,” kata Dr. Krammer.

Kemungkinan lain adalah bahwa tes yang dilakukan pasien sangat buruk atau sampel disimpan pada suhu di mana virus memburuk.

"Tes negatif bukan berarti bahwa tidak ada lagi virus pada orang itu,” tegas Marc Lipsitch, seorang ahli epidemiologi di Harvard.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Corona Meninggal Usai Dinyatakan Sembuh 2 Hari Sebelumnya")

Baca Juga: Waspada, Kasus Virus Corona di Indonesia Diprediksi Tembus 95.000 Kasus pada Mei Ini, 'Setelah Lewati Puncak Pandemi, Tidak Akan Berhenti Total'