Angkat Suara, Begini Pengakuan Perawat yang Ditampar Pria karena Ingatkan Pakai Masker, Pelaku Sempat Layangkan Ancaman: Dia Marah-marah dan Tidak Percaya dengan Corona

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Video seorang pria menampar perawat saat diingatkan memakai masker viral di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, perawat Klinik Prarama Dwi Puspitasari, Hidayatul Munawaroh yang menjadi korban pun mulai angkat bicara soal kejadian yang sebenarnya.

Hidayatul menyatakan, pelaku emosional hingga menamparnya karena merasa tersinggung setelah ditegur.

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/4/2020), Hidayatul menyebut pelaku kala itu memeriksakan anaknya yang tengah sakit.

Baca Juga: Di Pulau Ini Harta Karun Senilai Rp14 Triliun Bisa Anda Dapatkan Jika Sanggup Menjangkaunya, Tapi Ancaman yang Mempertaruhkan Nyawa Ini Juga Menanti

Menurutnya, anak pelaku saat itu tengah sakit batuk.

"Saya jaga pagi di klinik, itu klinik bukan rumah sakit ya," ucap Hidayatul.

"Jadi di klinik saya terima tamu dari jam 8 sampai jam 12, waktu itu jam 9 ada pasien mau periksakan anaknya."

Tanpa menggunakan masker, pelaku masuk ke dalam klinik untuk memeriksakan anaknya.

Baca Juga: Cara Mendapat Bantuan PKH dari Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kriteria Penerima dan Besarannya

Namun, saat diingatkan pelaku justru terpancing emosi.

Bahkan Hidayatul menyebut pelaku mengaku tak takut pada Virus Corona.

"Tapi dia enggak pakai masker kemudian saya ingatkan harus pakai masker karena dokter enggak mau memeriksa," jelas Hidayatul.

"Terus dianya langsung marah-marah, katanya enggak percaya dengan Corona."

Baca Juga: Seolah Tak Peduli, Puluhan Bule Gelar Pesta di Bali di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Videonya

Tak berhenti sampai di situ, pelaku yang emosi pun menampar Hidayatul sambil melayangkan ancaman.

"Kemudian dia menampar kepala saya, habis itu marah-marah sambil mengancam kemudian dia enggak jadi periksa," tuturnya.

"Iya, 'Corona itu apa virus Jepang kok ditakuti'."

Lebih lanjut, Hidayatul menyebut pelaku emosi bukan hanya karena ditegur tak pakai masker.

Baca Juga: Lebih Parah dari Indonesia, di Mesir Untuk Memakamkan Jenazah Pasien Covid-19, Polisi Sampai Bentrok dengan Penduduk Satu Desa

Menurutnya, pelaku juga tak terima mendapatkan teguran padahal sudah membayar iuran Badan Penyedia Jamian Sosial (BPJS).

"Dia mau meriksain anaknya, mengantar anaknya yang lagi sakit batuk pilek," ujar Hidayatul.

"Terus habis itu enggak terima karena dia merasa sudah membayar BPJS."

Baca Juga: Dianggap Tempat Asal Bocornya Virus Corona, Beginilah Gambaran Misteriusnya Laboratorium Virus Wuhan yang Menyimpan Lebih dari 1.500 Jenis Virus Mematikan

Pelaku Menyesal

Sementara itu, pelaku bernama Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur mengaku menyesal setelah melakukan tindakan pemukulan terhadap

Sambil menahan air mata, Budi mengaku melakukan aksi penganiayaan lantaran disuruh memakai masker padahal saat itu dia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (12/4/2020).

Baca Juga: Apakah China Menyembunyikan Jumlah Korban COVID-19 yang Sebenarnya? 21 Juta Ponsel Tak Lagi Aktif di Negeri Tirai Bambu Itu, Mengapa?

Budi menyatakan minta maaf karena melakukan perbuatan itu.

Dia mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," terang penjaga malam di sebuah SD di Semarang ini.

Akibat perbuatan Budi, Polrestabes Semarang berhasil meringkus Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Hidayatul Munawaroh (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita.

Baca Juga: Ngeri! Hadang Sekelompok Warga yang Abaikan Lockdown, Tangan Seorang Polisi India Justru Terpotong, Begini Nasibnya

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin menuturkan, pelaku ditangkap di rumahnya oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerjasama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4/2020) sekira pukul 20.15 WIB.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," terangnya kepada Tribun Jateng, Minggu (12/4/2020).

Dikatakan Asep, tersangka mendatangi klinik tersebut dengan tujuan untuk berobat.

Namun berhubung tersangka tidak mengenakan masker oleh seorang perawat disarankan memakai masker, tersangka marah tidak menerima yang dilampiaskan dengan pemukulan.

Baca Juga: Apa yang Sebenarnya Disembunyikan China? Semua Dokumen Penelitian Terkait Virus Corona Secara Ketat Kini Diawasi Oleh Pemerintah

"Setelah penganiyaan tersebut korban mengaku pusing dan mua. Korban juga sudah memeriksakan diri ke dokter," bebernya.

Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.

"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," tandasnya.

Ditambahkan, akibat tersangka melakukan penganiayaan dijerat dengan pasal 351 ayat 1 dan pasal 335 KUHPidana.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pengakuan Perawat yang Ditampar Pria karena Ingatkan Pakai Masker, Pelaku sempat Layangkan Ancaman

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait