Find Us On Social Media :

Angka Kematian Mencapai 8.500 Jiwa, AS Bersiap Memasuki Minggu Paling Kritis, Tersulit dan Menyedihkan Akibat Corona

By Tatik Ariyani, Senin, 6 April 2020 | 08:05 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Ratusan jemaah berkumpul di Megamurch Spell's Life Tabernacle di pinggiran kota Baton Rouge, banyak yang tiba dengan 26 bus yang dikirim untuk menjemput mereka.

"Mereka lebih suka datang ke gereja dan beribadah seperti orang bebas daripada hidup seperti tahanan di rumah mereka," kata Spell kepada wartawan.

Louisiana, yang telah menjadi hot spot virus corona, melaporkan lonjakan kematian hingga hampir 500 dan lebih dari 13.000 kasus. Gubernur memperkirakan negara bagian akan kehabisan ventilator pada hari Kamis.

Meski demikian, sebagian besar gereja di AS telah menutup pintu mereka dan banyak yang menyiarkan layanan online.

Baca Juga: Catat! 23 April 2020 Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan Dilaksanakan, Demi Cegah Infeksi Virus Corona Sidang Bakal Digelar dengan Cara Berbeda

Tak semua lockdown

Pakar medis Gedung Putih memperkirakan bahwa antara 100.000 hingga 240.000 orang Amerika dapat tewas dalam pandemi, bahkan jika perintah sweeping untuk tinggal di rumah diikuti oleh masyarakat.

Presiden Donald Trump memperingatkan pada hari Sabtu bahwa akan terjadi kejadian yang "sangat menghebohkan" beberapa hari ke depan.

Gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee, seorang Demokrat, mengatakan jika negara-negara bagian lain tidak juga memberlakukan langkah-langkah tegas, virus akan terus menyebar.