Penulis
Intisari-Online.com -Saat ini, virus corona telah menjangkau hingga ke 201 negara dengan jumlah infeksi yang hingga kini mencapai 854.608 kasus.
Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 176.908 orang, sementara yang meninggal dunia sebanyak 42.043 orang.
Dengan jumlah kasus yang semakin meningkat setiap harinya, tentu rumah sakit juga membutuhkan semakin banyak peralatan medis.
Pada kenyataannya, jumlah pasien melebihi jumlah peralatan medis yang tersedia sehingga kekurangan peralatan medis terjadi banyak tempat, bahkan di negara maju sekalipun.
Namun, di tengah kekurangan itu, ternyata masih ada pasien berhati mulia yang merelakan fasilitas media yang didapatnya untuk diberikan kepada pasien lain yang menurutnya lebih membutuhkan.
Meskipun, pada akhirnya nyawanya tak dapat diselamatkan.
Melansir Mirror, Selasa (31/3/2020), orang berhati mulia itu adalah seorang wanita berusia 90 tahun bernama Suzanne Hoylaerts.
Wanita itu meninggal setelah menolak ventilator yang akan dipasang untuk membantunya bernapas.
Sebelumnya, ia bertanya apakah ventilator itu bisa digunakan untuk menyelamatkan seseorang yang lebih muda.
Suzanne dirawat di rumah sakit dua minggu setelah dia mulai mengalami sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
Wanita Belgia, dari Binkom, dekat Lubbeek, itu dites positif virus corona dan ditempatkan dalam isolasi.
Di sanalah kondisinya cepat memburuk.
Ketika dokter menyarankan memasang ventilator untuk membantu Suzanne bernapas, dia menolaknya.
Suzanne mengatakan kepada dokter di rumah sakit, "Saya tidak ingin menggunakan alat bantu napas buatan. Simpan itu untuk pasien yang lebih muda.
"Saya sudah memiliki kehidupan yang baik."
Suzanne meninggal dua hari setelah dirawat di rumah sakit.
Putrinya Judith mengatakan kepada surat kabar Belanda Het Laatste Nieuws, "Saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya, dan saya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri pemakamannya."
Judith mempertanyakan bagaimana ibunya terkena virus corona, padahal dia telah mengisolasi diri.
Di Belgia, 705 orang telah meninggal setelah dites positif Covid-19.
Negara ini sekarang memiliki 12.775 kasus virus corona resmi.
Dari jumlah itu, 1.021 orang berada dalam perawatan intensif.
Seorang Belgia berusia 12 tahun adalah orang termuda di Eropa yang mati karena virus corona.