Relakan Ventilator untuk Pasien Corona yang Lebih Muda, Nenek 90 Tahun Berhati Mulia Ini Meninggal, 'Saya Sudah Memiliki Kehidupan yang Baik'

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com -Saat ini, virus corona telah menjangkau hingga ke 201 negara dengan jumlah infeksi yang hingga kini mencapai 854.608 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 176.908 orang, sementara yang meninggal dunia sebanyak 42.043 orang.

Dengan jumlah kasus yang semakin meningkat setiap harinya, tentu rumah sakit juga membutuhkan semakin banyak peralatan medis.

Pada kenyataannya, jumlah pasien melebihi jumlah peralatan medis yang tersedia sehingga kekurangan peralatan medis terjadi banyak tempat, bahkan di negara maju sekalipun.

Baca Juga: Viral Anggota DPRD Medan Mencak-mencak Tak Terima Dilarang Melayat Jenazah Rekannya yang Merupakan PDP Covid-19: 'Nggak Takut Mati Aku, Kutelan Virus Itu!'

Namun, di tengah kekurangan itu, ternyata masih ada pasien berhati mulia yang merelakan fasilitas media yang didapatnya untuk diberikan kepada pasien lain yang menurutnya lebih membutuhkan.

Meskipun, pada akhirnya nyawanya tak dapat diselamatkan.

Melansir Mirror, Selasa (31/3/2020), orang berhati mulia itu adalah seorang wanita berusia 90 tahun bernama Suzanne Hoylaerts.

Wanita itu meninggal setelah menolak ventilator yang akan dipasang untuk membantunya bernapas.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, Beberapa Pasien Positif Virus Corona di India Juga Kabur dari Ruang Isolasi, Ini Alasannya

Sebelumnya, ia bertanya apakah ventilator itu bisa digunakan untuk menyelamatkan seseorang yang lebih muda.

Suzanne dirawat di rumah sakit dua minggu setelah dia mulai mengalami sesak napas dan kehilangan nafsu makan.

Wanita Belgia, dari Binkom, dekat Lubbeek, itu dites positif virus corona dan ditempatkan dalam isolasi.

Baca Juga: Tidak Hanya Bantu Turunkan Berat Badan Saja Rasakan 9 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan Termasuk Kurangi Risiko Kanker

Di sanalah kondisinya cepat memburuk.

Ketika dokter menyarankan memasang ventilator untuk membantu Suzanne bernapas, dia menolaknya.

Suzanne mengatakan kepada dokter di rumah sakit, "Saya tidak ingin menggunakan alat bantu napas buatan. Simpan itu untuk pasien yang lebih muda.

"Saya sudah memiliki kehidupan yang baik."

Suzanne meninggal dua hari setelah dirawat di rumah sakit.

Putrinya Judith mengatakan kepada surat kabar Belanda Het Laatste Nieuws, "Saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya, dan saya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri pemakamannya."

Baca Juga: Masih Ada Rasa Kemanusiaan, Begini Reaksi Tak Terduga Tetangga saat Seorang Remaja Pasien Virus Corona di Sulawesi Barat Dijemput Ambulans

Judith mempertanyakan bagaimana ibunya terkena virus corona, padahal dia telah mengisolasi diri.

Di Belgia, 705 orang telah meninggal setelah dites positif Covid-19.

Negara ini sekarang memiliki 12.775 kasus virus corona resmi.

Dari jumlah itu, 1.021 orang berada dalam perawatan intensif.

Seorang Belgia berusia 12 tahun adalah orang termuda di Eropa yang mati karena virus corona.

Baca Juga: Digembar-gemborkan Donald Trump Dapat Obati Pasien Virus Corona, BPOM AS Keluarkan Izin Terbatas 2 Obat Anti Malaria, Tapi…

Artikel Terkait