Musnahkan 300 Juta Manusia dan Pernah Dijadikan Senjata Biologis, Inilah Pandemi yang Berhasil 'Dijinakkan' Manusia, Kini Orang-orang Malah Bersyukur Jika Terinfeksi Penyakit Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Intisari-online.com - Wabah virus corona mungkin menjadi hal paling menakutkan dan menghantui penduduk dari seluruh dunia.

Saat ini puluhan ribu orang dinyatakan meninggal akibat wabah ini, dan setidaknya lebih dari 200.000 jiwa terinfeksi wabah ini.

Hingga saat ini belum bisa diketahui kapan wabah ini akan berakhir dan salah satu hal yang paling mungkin untuk mengakhirinya adalah dengan menjinakannya.

Misalnya seperti pandemi Flu Spanyol tahun 1920, yang pernah merengut ratusan ribu penduduk dunia, yang kini berhasil dijinakkan.

Baca Juga: Lewati China, Ini Alasan Amerika Serikat Punya Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, 'Trump Sangat Terlambat Menangani Hal Ini'

Kemudian masih banyak lagi wabah-wabah lain yang berhasil ditaklukkan dalam sejarah peradaban umat manusia.

Misalnya penyakit menular yang disebabkan oleh virus ini, meskipun kini hanya menjadi penyakit yang remeh ternyata dulu adalah salah satu penyakit yang mematikan.

Bahkan sepanjang tahun penyakit ini telah merengut ratusan bahkan mungkin jutaan nyawa.

Penyakit yang dimaksud tersebut adalah Cacar.

Baca Juga: Selain Terkesan Menutupi Fakta Awal Kemunculan Virus, Kasus COVID-19 Pertama Terkonfirmasi di China pada 17 November, Para Dokter Sempat Kesulitan Karena Terjegal 'Ribetnya' Birokrasi '

Mungkin terdengar sepele namun tahukah Anda bahwa cacar adalah virus atau penyakit menular manusia yang menakutkan pada masa lalu.

Penyakit ini secara dramatis telah mengubah jalannya sejarah peradaban manusia.

Cacar adalah penyakit yang dibawa oleh virus bernama variola, di mana penderitanya akan mengalami benjolan-benjolan di tubuhnya.

Secara historis wabah ini telah membunuh 30% populasi penduduk dunia, mereka yang selamat mengalami kebutaan, dan tubuh dengan bekas luka akibat bintil disekujur tubuh.

Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan cairan tubuh, kurang lebih mirip dengan penyebaran virus corona.

Diperkirakan, wabah ini berasal dari India dan Mesir pada 3.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Belum Genap 2 Minggu Lalu Jokowi Larang Pemda Lakukan Lockdown, Kini Tegal Jadi yang Pertama Umumkan 'Lockdown Lokal' hingga Akses Masuk Kota Ditutup Beton MBC

Kemudian menyebar di sepanjang rute pedagangan di Asia, Afrika, Eropa hingga Amerika pada tahun 1500-an.

Sebelum dihilangkan dengan vaksinasi tahun 1960-an cacar telah menewaskan 300 juta orang di abad ke-20 saja.

Sementara penyakit ini sudah ada selama berabad-abad yang artinya jumlah korbanya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.

Pada abad ke-18 sekitar 400.000 orang Eropa per tahun meninggal akibat cacar dan banyak yang hidup dalam kondisi buta dan cacat.

Sebagai bagian dari sejarah pandemi, cacar juga menjadi senjata biologis pertama di dunia pada saat Perang Dunia.

Digunakan oleh Inggris untuk melawan Prancis dan penduduk asli Amerika dalam memperjuangkan supremasi di Amerika tahun 1750-an.

Baca Juga: Pecahkan Rekor China dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, Negara Sekelas Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Ini ke Korea Selatan

William Trent, seorang komandan milisi Front Pitt menggambarkan bagaimana ia dengan sengaja menginfeksi para perwakilan Suku Delaware selama pembicaraan damai.

"Karna kami menghargai mereka, kami memberinya dua selimut dan saputangan dari Rumah Sakit, saya harap itu memberinya efek yang diinginkan," katanya.

Meski mengerikan sepanjang sejarah telah merengut ratusan ribu nyawa, penyakit ini sudah dijinakkan dengan munculnya vaksin pada era modern ini.

Bahkan kini banyak orang bersyukur pernah terinfeksi cacar, karena menurut keyakinan penyakit ini hanya akan menyerang sekali seumur hidup.

Setelah terinfeksi diyakini imun akan terbentun, dan disebut bisa melawan beberapa penyakit berbahaya.

Artikel Terkait