Bak Lupa Daratan, Pria Ini Habiskan Uang Rp 223 Miliar Hasil Menang Lotere Dalam Waktu Sekejap dan Akhirnya Kembali Hidup Terpuruk, Begini Kisahnya

Khaerunisa

Penulis

Siapa yang tak bahagia jika mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat. Terlebih, jika di hari-hari biasa kita merasa 'jauh' dari kekayaan

Intisari-Online.com - Siapa yang tak bahagia jika mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat.

Terlebih, jika di hari-hari biasa kita merasa 'jauh' dari kekayaan. Di mana punya banyak uang sering kali hanya menjadi angan.

Namun, gara-gara mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat, pria ini jadi 'lupa daratan'.

Memang, bisa dikatakan uang mampu memberikan kebahagiaan bagi setiap orang.

Baca Juga: Menang Lotere Rp21 Miliar, Kakek 74 Tahun Dekati Gadis 18 Tahun dan Tinggalkan Keluarganya Tapi Nasibnya Berakhir Tragis, Gadis 18 Tahun Ini Juga Merugi

Namun, uang juga bisa menjadi bencana yang membuat keputusasaan bagi orang-orang.

Itulah yang mungkin dialami oleh Michael Carroll asal Inggris.

Pada tahun 2002 silam nasibnya berubah ketika ia memenangkan lottere yang mengubah jalan hidupnya.

Sebelumnya, ia hanyalah seorang pria biasa yang bekerja sebagai pengemas biskuit dan dibayar 204 Poundsterling (Rp3 juta) per-minggu.

Baca Juga: Capai 47.021 Kasus, Tim Medis China yang Datang ke Italia Untuk Membantu Sebut Mereka Temukan Sejumlah Masalah di Italia

Carroll memenangkan lottere sebanyak 15,5 Dollar AS (Rp223 Milliar). Namun ia bingung dengan uang sebanyak itu apa yang akan dia lakukan.

Akhirnya Carrol yang waktu itu masih berusia 19 tahun bersumpah untuk menyia-nyiakan uang yang diterimanya tersebut.

Carroll membeli sebuah rumah d idekat Swaffham, Norfolk tetapi rumahnya tidak dirawat dan dihancurkan begitu saja ketika dijual.

Ia menghabiskan jutaan dollar untuk mobil yang dihancurkan, helikopter, menyewa perempuan.

Baca Juga: Menilik Kamar Hotel Tempat Presiden Soekarno Pernah Menginap di Tawangmangu Jateng, Diperkirakan Bangunan Ini Berusia 100 Tahun, Jadi Langganan Para Pejabat RI hingga Presiden Jerman

Parahnya lagi, ia juga seorang pecandu kokain yang bisa ditemukan di setiap sudut rumahnya.

Ia dikenal sebagai pemenang lottere legendaris dan dijuluki "Lotto Lout" di negara asalnya, Inggris.

Michael Carroll melakukan persis apa yang orang-orang kaya dengan uangnya ia menghabiskan semuanya dengan membeli obat-obatan dan pelacur.

Dailymail melaporkan bahwa pada tahun 2003, Carroll diduga merokok dengan kokain dengan pengeluaran 3.000 Dollar AS (Rp43 Juta) setiap hari.

Baca Juga: Agar Tetap Sehat Jiwa Raga saat Melakukan 'Social Distancing', Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Wabah Virus Corona

Ia juga secara teratur mengadakan pesta-pesta untuk memanjakan di rumahnya senilai 500.000 Dollar AS (Rp7 Milliar).

Cara lain untuk menghabiskan uangnya dengan membeli banyak mobil mewah yang dia tabrakan ke arena pacuan kuda buatannya sendiri.

Tabiat buruk lainnya adalah perilaku Carroll yang mengusir istri dan anak perempuannya.

Hanya delapan tahun kemudian, Carroll telah menghabiskan semua uangnya tersebut.

Baca Juga: Kini Sering Kita Dengar Namanya, Ternyata Inilah Sosok Sulianti Saroso, Sosok Tangguh yang Punya Peran Besar Bagi Dunia Kesehatan Indonesia

Keadaan kumuh dari rumah, lima kamar tidur itu juga membuat Carroll terpaksa menerima kerugian sebesar 600.000 Poundsterling (Rp8 Milliar) atas penjualan rumah itu.

Pagar-pagar yang hancur, jendela-jendela yang hancur dan puing-puing di kebun mencerminkan penurunan Carroll dari miliuner ke orang miskin.

Seandainya dia merawatnya, properti itu dianggap bernilai setidaknya 700.000 poundsterling (Rp10 Milliar)

Sebaliknya, ia menjual rumah bobrok di Swaffham, Norfolk, hanya seharga 142.000 poundsterling (Rp2 Milliar).

Baca Juga: Hadapi Corona dengan Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Melalui 15 Makanan Berikut Ini, Salah Satunya Biji Bunga Matahari

Walhasil, Carroll kembali untuk hidup terpuruk dengan penghasilan 67 Dollar AS (Rp900 Ribu) per minggu dan sebagai tukang sampah.

Ia juga menerima tunjangan pengangguran dan kembali ke gaya hidup lebih sederhana yang cocok untuknya.

"Pesta telah berakhir dan kembali ke kenyataan," kata Carroll kepada Daily Mail pada tahun 2010.

"Saya sudah tidak punya dua sen untuk digosok bersama dan itulah yang saya suka. Saya merasa lebih mudah untuk hidup dengan 67 Dollar AS." (Intisari-Online/Afif Khoirul M)

Artikel Terkait