Find Us On Social Media :

Di Bawah Rezim Saddam Hussein, Pesepakbola akan Disiksa dan Dipenjara jika Timnas Irak Kalah

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 18 April 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com - Di Irak, sepakbola di bawah rezim Saddam Hussein adalah urusan hidup dan mati—dalam arti yang sebenarnya.

Uday Hussein, putra tertua Saddam, bertanggung jawab penuh atas tim nasional Irak dari 1984 – awal 2000-an.

Di bawah pengawasannya, tim nasional Irak memperoleh pengakuan internasional.

Sayangnya, di bawah orang yang sama, penyiksaan terhadap pemain sepakbola dan kebrutalan mencapai puncak kesedihan yang tak terperi.

Para pemain dipukuli dan dihadapkan pada hari-hari penyiksaan yang kejam.

Mereka juga hidup dalam ketakutan bahwa Uday akan menyuruh seluruh tim sepakbola Irak untuk dieksekusi jika mereka kalah.

Baca juga: Di Balik Kekejamannya, Ternyata Saddam Hussein Pernah Menulis Novel Romantis yang Bisa Anda Beli di Amazon

Beberapa mantan pesepakbola Irak, belum lama ini, blak-blakan soal apa yang pernah mereka alami ketika memperkuat tim nasional Irak.

Kalah bertanding artinya penyiksaan

Mantan pesepakbola Irak, Shara Haydar, mengenang insiden setelah timnya kalah dalam sebuah pertandingan melawan Yordania di mana ia, dan dua temannya, diseret melewati sebuah trotoar jalan.

“(Orang-orangnya Uday) menanggalkan baju kami, mengikat kaki kami, lalu menarik lutut kami di sebuah bar. Kami lalu diseret melewati trotoar dan beton, kulit punggung kami terkelupas … menarik kami melewati pasir sehingga pasir-pasir itu menempel di punggung kami. Mereka lalu menyuruh kami melompat ke sebuah tong sampah, ingin agar luka kami terinfeksi,” kenang Haydar.

Penyiksaan tak berhenti di situ, Haydar dikurung di penjara dan dicambuk setiap hari. Uday ingin menyontohkan kepada para pemain sepakbola itu apa yang ia lakukan terhadap para tahanan politik.

Para pemain punya tiga “rumah”: rumah sendiri, lapangan, dan penjara Uday