Anehnya, dia dieksekusi di bawah hukum Korea Utara terhadap pengkhianatan, hukuman yang berlebihan yang membuat kebingungan warga lokal.
Pria itu, seorang penduduk Kabupaten Cholsan, yang berjarak 30 kilometer selatan kota perbatasan Sinuiju, menyeberang ke China pada Januari.
Kondisi pria itu semakin memburuk, namun ia tidak memenuhi syarat untuk melakukan perawatan medis di Tiongkok, sehingga pria itu diam-diam kembali ke Korea Utara.
Pria itu memasuki Korea Utara tanpa masalah, tetapi menyembunyikan kondisinya dari pihak berwenang karena dia merasa pada saat itu situasinya tidak kondusif untuk mengakui kondisinya. Hingga pada akhirnya kondisi pria itu diketahui pihak berwenang.
Korea Utara menutup perbatasan internasionalnya dengan China dan melarang semua orang asing memasuki negara itu pada akhir Januari untuk mencegah penyebaran virus corona baru.