Sebulan Pertaruhkan Nyawa Demi Perangi Virus Corona, Dokter Wanita ini Akhirnya Bisa Kembali Di Pelukan Putranya, Pertemuannya Memilukan dan Penuh Tangis, ini Kondisinya

May N

Penulis

Dokter wanita ini pertaruhkan nyawa demi perangi virus corona sampai sebulan tidak bertemu putranya, saat akhirnya kembali sangat haru

Intisari-online.com -Sejak beberapa bulan ke belakang, penyebaran virus corona atau Covid-19 terus menjadi perhatian dunia.

Menjadi seorang tenaga medis wanita ini harus menerima keadaan.

Ia diharuskan berjauhan dengan putra dan keluarganya.

Mau tak mau ia harus meninggalkan keluarga untuk mengabdikan dirinya ke daerah yang berdampak corona.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Ilmuwan Berhasil Memetakan Bagaimana Sistem Kekebalan Tubuh Melawan Virus: Kuncinya Pada 4 Jenis Sel Imun

Membantu atasi pencegahan penyebaran corona, mereka harus menderia kesepian dan kerinduan pada kampung halaman.

Para dokter juga menderita tekanan pekerjaan hebat dan kecemasan.

Belum lagi potensi terular virus corona dari pasien.

Salah satu praktisi pemberani itu adalah Guo Beibei.

Baca Juga: Malaysia Mulai Berlakukan Lockdown Total, Justru Pengusaha Singapura Kalang Kabut dan Suruh Karyawan Malaysia Pulang, Ambil Baju, dan Segera Kembali, Kalau Tidak Terancam Hal ini

Ia adalah doker wanita yang di tempatkan di Rumah Sakit Dada Hebei, Koa Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok.

Ia dan 58 anggota lainnya telah bekerja selama beberapa hari.

Mereka menjadi orang yang berada di garis depan untuk melawan dan menyembuhkan corona virus.

14 Maret lalu, seelah pedemi Covid-19 di China khususnya Hubei mengalami penurunan, doker Guo dan rekannya telah keluar dari rumah sakit.

Baca Juga: Indonesia Sudah Darurat Nasional Virus Corona, Pejabat PDAM Cianjur ini Malah Liburan Keliling Eropa, Bikin Bupati Geram Bukan Main

Setelah mendengar berita lantas putra dan suaminya pergi untuk menjemput.

Putranya yang berusia 14 tahun sangat senang melihat ibunya kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Melihat ibunya keluar dari bus bersama dengan rekan-rekannya, bocah itu bergegas lari ke arah ibunya.

Begitu melihat putranya ia memeluk erat dan menangis.

Baca Juga: 'Rasanya Seperti Seseorang Memasukkan Pisau ke Tenggorokan Saya', Cerita Seorang Dokter di Inggris tentang Pengalamannya Terserang Covid-19, Awalnya Hanya Dikira Jetlag

Momen haru dan penuh tangis ini pun disaksikan oleh rekan-rekan Guo Beibei.

"Saya tidak bisa melihatnya selama sebulan, sekarang tepat 29 hari," ucap Guo Beibei.

Meninggalkan putranya cukup lama, ia menyebut itu adalah perama kali baginya.

Sebelumnya ia mengaku tak pernah jauh dari keluarga.

Baca Juga: Kisah Profesor Penyintas Corona, Rajin ke Gym 5 Hari Seminggu yang Mulanya Sesumbar dan 'Pede' Tak Bakal Terinfeksi Virus Corona: 'Awalnya Seolah Ada Lempengan Besi Berat Menekan Dada'

"Ibu kembali," ucapnya.

Mrs. Guo Beibei satu dari banyaknya tenaga medis yang mengorbankan kehidupan pribadinya untuk berpartisipasi dalam mencegah virus corona.

(Ela Aprilia Putriningtyas)

Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Memilukan dan Penuh Tangis, Seorang Dokter Wanita Kembali Dipertemukan dengan Putranya, Seperti Ini Kondisinya Setelah Sebulan Perangi Corona

Artikel Terkait