Find Us On Social Media :

Malaysia Ambil Kebijakan Lockdown Selama 2 Minggu, WNA Dilarang Masuk hingga Pemerintah Jamin Stok Beras Cukup

By Mentari DP, Selasa, 17 Maret 2020 | 09:20 WIB

Menara kembar Petronas di Malaysia.

6. Penutupan beberapa institusi pemerintah

Terakhir, Malaysia turut menutup sejumlah institusi pemerintah dan swasta, kecuali yang berhubungan dengan keperluan hidup orang banyak (essential services).

Essential services terdiri dari institusi yang mengurus air, listrik, telekomunikasi, pos, logistik, pengairan, minyak, gas, bahan bakar, penyiaran, keuangan, perbankan, kesehatan, farmasi, penjara, pelabuhan, bandara, keamanan dan pertahanan, kebersihan, dan bahan pangan.

"Saya sadar bahwa saudara-saudari akan merasa tindakan yang diambil pemerintah ini menimbulkan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari."

"Namun, tindakan ini harus diambil oleh pemerintah untuk membendung penularan wabah Covid-19 yang berpeluang merenggut nyawa rakyat negara ini," ucap Muhyiddin dalam keterangan tertulisnya.

Pria 72 tahun itu juga memastikan stok bahan makanan dan keperluan harian termasuk masker masih mencukupi di Malaysia.

"Saya telah memerintahkan Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Pengguna agar terus memantau situasi stok makanan dan keperluan harian di pasaran, sepanjang Perintah Kawalan Pergerakan ini diberlakukan," lanjut Muhyiddin.

Perintah Kawalan Pergerakan adalah istilah Malaysia untuk menyebut lockdown

Data dari Worldometers menunjukkan di Malaysia sampai Selasa (17/3/2020) pagi terdapat penambahan 138 kasus virus corona baru, dengan total 566 kasus.

Sebanyak 42 pasien sembuh, sementara itu belum ada korban meninggal sampai berita ini dirilis.

(Aditya Jaya Iswara)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lawan Virus Corona, Malaysia Terapkan "Lockdown", Ini 6 Ketentuannya")

Baca Juga: Pernah Memotret Orang Secara Diam-diam? Awas, Anda Bisa Kena Denda Hingga Berujung di Penjara