Andalkan Hand Sanitizer untuk Cegah Virus Corona Justru Salah Kaprah, Salah Cara Memakainya Justru Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Tatik Ariyani

Penulis

Memang hand sanitizer adalah cara mudah untuk mencuci tangan tanpa air. Tapi tahukah, justru hand sanitizer itu punya dampak buruk bagi kesehatan.

Intisari-Online.com - Senin (2/2/2020)lalu setelah pernyataan yang diberikan Presiden Joko Widodo, seluruh masyarakat Indonesia syok karena yang tadinya tetep keukeuh tidak ada virus corona di Indonesia, tahu-tahu sudah ada korbannya.

Presiden Jokowi saat itu langsung mengumumkan bahwa telah ada 2 warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona.

Jadinya, Indonesia khususnya masyarakat di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi terserang panic attack.

Buiktinya harga masker tetiba membungbung tinggi dan langka, terjadi aksi borong kebutuhan pokok, hingga adanya borong hand sanitizer.

Baca Juga: Perempuan 16 Tahun di Jember Ini Jadi Budak Seks Bapak Tiri Sejak Kelas 6 SD, Dilakukan saat Istri ke Pasar, Awalnya Terungkap Karena Kecurigaan dan Kerisihan Tetangga

Malah sekarang mendadak menggunakan hand sanitizer sejak diumumkannya kasus 2 WNI terinfeksi virus corona menjadi budaya dan kebiasaan.

Memang hand sanitizer adalah cara mudah untuk mencuci tangan tanpa air.

Tapi tahukah, justru hand sanitizer itu punya dampak buruk bagi kesehatan.

Apalagi jika tidak tahu cara pakainya yang benar.

Baca Juga: Menkes Terawan Sebut Angka Kematian Akibat Flu Lebih Tinggi daripada Corona, Ternyata Ini Fakta yang Sebenarnya Menurut WHO

Dan perlu diingat cara cuci tangan terbaik dan terefektif adalalah dengan air mengalir dan sabun.

Melansir dari Japantoday.com (27/2/2020), beberapa ahli mengatakan bahwa mencuci tangan terlalu sering untuk menghindari infeksi virus justru bisa menimbulkan efek buruk.

Hal itu terjadi lantaran mencuci tangan secara berlebihan bisa mengikis kulit, kemudian melemahkan kemampuannya untuk bekerja sebagai penghalang agen-agen berbahaya dan penjaga kelembapan.

Baca Juga: Keuntungannya Mencapai Rp 4,7 Miliar, Begini Kata Polisi Seputar Pabrik Masker Ilegal di Jakpus: 'Kami Menduga Ini Sudah Bertahun-tahun'

Selain itu, menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dan mencuci tangan secara berlebihan juga tidak baik lantaran dapat menghilangkan 'flora bakteri normal'.

Flora bakteri ini penting bagi kulit, karena berperan untuk melapisi dan membantu menangkis setiap serangan agen pathogen, termasuk virus corona.

Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, memang sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.

Tak berhenti sampai di situ, desinfeksi dengan alkohol yang berlebihan juga bisa membuat kulit kehilangan minyak dan air.

Jika dibiarkan terus menerus, hal itu pun bisa membuat kulit menjadi kasar dan pecah-pecah.

Maka, juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang, Kao Corp, pun memberikan sebuah saran tentang mencuci tangan yang tepat.

“Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit.

Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari,” ujar juru bicara tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Kini Mulai Menjinak, Lalu Apa Kekhawatiran Baru yang Muncul Setelahnya? Jubir Pemerintah: Dalam Sehari Ada 20 Negara Baru yang Lapor Kasus Positif Corona

Hal senada diutarakan oleh dokter yang juga dikenal sebagai penulis buku, dr. Tan Shot Yen.

Melansir dari Bisnis.com (03/03/2020), dokter Tan, begitu dia biasa disapa mengatakan, penggunaan alkohol dengan kadar cukup tinggi sangat tidak disarankan lantaran bisa menyebabkan kulit telapak tangan kering dan pecah-pecah.

“Telapak tangan pecah-pecah ini pintu masuk infeksi,” katanya kepada Bisnis.com melalui pesan instan pada Selasa (3/3/2020).

Alih-alih tetap menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan, menurut dokter Tan menyarankan agar masyarakat mencuci tangan dengan benar sesuai menggunakan sabun.

Pasalnya, air bersama dengan sabun lebih efektif daripada hand sanitizer.

Penting kita ingat, papar juru bicara Kao Corp, setelah mencuci tangan, ada baiknya menyeka tangan dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah dicuci.

Hal itu perlu dilakukan, karena tangan yang basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memungkinkan patogen menempel pada tangan.

Sementara itu, untuk mencegah kulit pecah-pecah, ia pun menyarankan agar masyarakat menggunakan lotion atau krim pelembab setelah mencuci tangan.

Dokter Tan pun mengingatkan, jika memang harus menggunakan hand sanitizer karena kondisi dan keadaan, misal di kendaraan, gunakannya hand sanitizer dengan bijak dan benar.

Menggunakan hand satizer itu ada caranya.

Baca Juga: Mendengar Suara-Suara Aneh dari Dalam Dinding, Wanita Ini Ketakutan Lalu Lapor Polisi, Begitu Dinding Itu Digempur Orang-Orang Terkejut Bukan Main Temukan Sumber Suara Itu

Tuangkan hand sanitizer sedikit di telapak tangan, lalu gosok dengan kedua telapak tangan selama 30 detik (sampai kering sendiri).

Bukan sebentar digosok lalu dilap dengan tissu, itu tidak efektif membunuh kuman, juga virus yang ada di tangan.

Jadi jika untuk pencegahan virus corona Covid-19 mengandalkan hand sanitizer adalah salah kaprah.

Justru yang terjadi jika menggunakan hand sanitizer berlebihan, tidak dengan cara yang benar dan bijak bisa sebaliknya, merugikan kesehatan, dan menghilangkan daya tahan tubuh untuk memerangi infeksi virus corona Covid-19.

Gazali Solahuddin

Artikel ini pernah tayang di Gridhealth.id dengan judul "Cegah Virus Corona Covid-19 Mengandalkan Hand Sanitizer Salah Kaprah, Justru Bisa Berdampak Sebaliknya"

Artikel Terkait