Fakta Ibu Nikahi Anak Kandung di Gorontalo, Pasangan Ini Minggat Ke Desa Ini, Rupanya Adat Suku Ini Memperbolehkan Pernikahan Sedarah, Begini Syaratnya

Afif Khoirul M

Penulis

Peristiwa pernikahan itu terjadi di pedalaman Gorontalo dan sempat ditayangkan di media asing Elitereaders belum lama ini.

Intisari-online.com - Hidup menjanda selama 12 tahun, seorang ibu menikahi anak kandungnya sendiri.

Betty Mbereko, seorang wanita berusia 40 tahun menikahi anak kandungnya yang bernama Farai Mbereko (23).

Bahkan, tak disangka wanita yang sudah 40 tahun itu kini telah hamil besar hasil hubungannya incest (sedarah) dengan putra kandungnya itu.

Peristiwa pernikahan itu terjadi di pedalaman Gorontalo dan sempat ditayangkan di media asing Elitereaders belum lama ini.

Baca Juga: Mendengar Suara-Suara Aneh dari Dalam Dinding, Wanita Ini Ketakutan Lalu Lapor Polisi, Begitu Dinding Itu Digempur Orang-Orang Terkejut Bukan Main Temukan Sumber Suara Itu

1. Dinikahi sang Ibu karena Tidak Mau si Anak Jatuh ke Pelukan Perempuan Lain

Semua berawal dari Betty Mbereko yang melihat hidup anaknya mapan.

Betty ditinggal pergi selamanya oleh sang suami sudah sekitar 12 tahun belakangan.

Ia pun menjadi janda mati yang hidup kerap kali sendiri membesarkan anak-anaknya yang lain.

Satu di antara anak Betty memiliki kehidupan yang mapan setelah beranjak dewasa.

Atas prestasinya itu, sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita lain selain dirinya.

Baca Juga: Bukan Lemah Jantung, Ternyata Ini Penyebab Kenapa Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat

2. Pernikahan didasarkan suka sama suka

Betty akhirnya memutuskan menikah dengan anaknya sendiri atas dasar sama-sama suka.

Ibu Dinikahi Anak Sendiri Pasca Janda 12 Tahun itu bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.

Setelah suaminya meninggal, Betty merasa mempunyai hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.

Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila ibunya dan siap untuk menikah dengan Betty.

3. Warga dan Kades tempat Asal Melarang Tindakan Itu dan Mengusir Keduanya

Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.

Tindakan ganjil mereka ini sebenarnya ikut juga disadari oleh warga setempat dan kepala desa terdekat.

Baca Juga: Berikut Rincian Daftar Gaji Pokok PNS Baru dari Golongan 1 hingga 4 yang Mencapai Rp 3,5 Jutaan Lengkap dengan Tunjangannya

Kepala desa sempat meminta agar keduanya mengurungkan niatnya saja.

Atau pilihan untuk pergi dari desa dan memilih menikah di tempat lain.

Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa,

Keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.

Pada akhirnya, keduanya pun diterima di sebuah tempat yang bisa memaklumi hal tersebut.

4. Menikah di Suku Polahi di pedalaman Gorontalo

'Di sini, anak bisa nikahi ibunya'

Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Suku Polahi di pedalaman Gorontalo.

Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio.

Baca Juga: Enggan Dievakuasi dari Wuhan, Pria Mirip Mr. Bean Ini Lebih Pilih Tinggal dan Menghibur Warga yang Terkena Virus Corona: Anggota Keluarga Meminta Saya Pulang Tapi Saya Tak Mau

Mama Tanio adalah perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo.

Tempat itu ada di Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, mereka ditemui minggu lalu oleh Elitereaders.

Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.

Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya. (Wiken.ID)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-Fakta Ibu Nikahi Anak Kandung di Gorontalo, DIdasari Suka Sama Suka dan Rela Diusir dari Desa

Artikel Terkait