Find Us On Social Media :

Iran Kerahkan 300 Ribu Tentara untuk Hadapi Corona, Pimpinan Garda Revolusi Iran: Virus Corona Itu Senjata Biologis AS

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 6 Maret 2020 | 07:55 WIB

Mayjen Hossein Salami

Intisari-Online.com - Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan coronavirus mungkin disebabkan oleh serangan biologis AS Pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan virus corona mungkin merupakan hasil dari serangan biologis AS.

Mayjen Hossein Salami yang sebelumnya bersumpah untuk bersihkan planet bumi dari 'kekotoran' Israel dan AS.

Dilansir dari The Jerusalem Post, ia membuat komentar dalam keterlibatan yang sama di mana dia memuji Qassem Suleimani yang mengelola pasukan Quds elit IRGC sampai dia terbunuh pada Januari oleh serangan drone AS di Irak.

Kantor berita pelajar Iran melaporkan Salami mengatakan bahwa virus corona mungkin merupakan produk dari "invasi biologis AS".

Baca Juga: Kabar Buruk bagi China, Pemerintah Umumkan Bahwa Wabah Virus Corona Ini Akan Bertahan di Tiongkok hingga Berbulan-bulan, Tingkat Kematian Telah Naik 3 Persen

Virus corona tentu bukan produk serangan AS.

Melainkan penyakit yang berasal dari Wuhan, salah satu kota di provinsi Hubei Wuhan, China.

Dan kini virus itu telah menyebar ke setiap benua di dunia selain Antartika.

Iran dan Italia kini memiliki angka kematian tertinggi di luar daratan utama China.

Baca Juga: Naas, Wanita Hamil dan Kelima Anaknya Ini Tewas Setelah Dipaksa Berjalan Melewati Api, dan Penduduk Satu Desa Dibantai oleh Aliran Sesat: 'Kami Terpilih oleh Tuhan'

Dan pada pekan lalu berusaha mengecilkan kekhawatiran warganya dari infeksi virus tersebut.

Namun, kondisi di Iran semakin memburuk setelah pejabat pemerintahnya banyak juga yang terinfeksi.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Wanita Berusia 129 Tahun Sebelum Meninggal: Merasa Tersiksa dengan Umur Panjangnya dan Tidak Pernah Bahagia Meski Hanya Satu Hari

Pemerintah Iran saat ini diketahui akan mengerahkan sebanyak 300 ribu tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus tersebut.

Daftar pejabat tinggi Iran yang terinfeksi virus corona juga mulai bertambah, setelah Kepala Pelayanan Medis dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Selasa (3/3/2020).

Kepala Pelayanan Medis itu bernama Pirhossein Kolivand, adapun kabar dirinya terkena virus corona kemudian diumumkan di kantor berita ILNA.

"Kondisi Kolivand baik dan tidak perlu dikhawatirkan," demikian keterangan Kantor Pelayanan Medis Iran, dikutip dari Independent.

Baca Juga: Usai Menyembelih Babi, Pria Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan Benda Aneh Berbulu Ini, Tak Pernah Terjadi Sebelumnya Meski Sudah Ternak Babi Bertahun-tahun

Kabar Kolivand terinfeksi virus corona menambah panjang daftar pejabat Iran yang mengidap virus mematikan ini.

Anggota parlemen Iran, Abdolreza Mesri, mengatakan kalau ada 23 anggota parlemen telah dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.

Abdolreza mengumumkan pemberitaan ini pada Selasa (3/3/2020) di stasiun televisi pemerintah Iran.

Baca Juga: Baru Sebentar Merasa Agak Lega Karena Kasus Virus Corona di China Menyusut, Sekarang China Justru Dibuat Khawatir Soal Ini

Dia juga mengimbau agar anggota parlemen menghindari kontak dengan masyarakat untuk sementara waktu.

Pirhossein Kolivand dinyatakan positif virus corona tak lama setelah Mohammad Mirmohammadi meninggal pada Senin (2/3/2020).

Mirmohammadi adalah pejabat tertinggi yang meninggal di Iran sejauh ini.

Pria berusia 71 tahun itu dikenal sebagai tangan kanan Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Baca Juga: Tanpa Disadari, Ternyata Ada Makhluk Berkaki Delapan Ini Hidup di Wajah Kita, Jumlahnya Mencapai Ribuan

Virus corona juga telah merenggut nyawa anggota parlemen yang baru terpilih, dan mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan, Hadi Khosrosashi.

Pejabat-pejabat Iran lainnya yang positif terjangkit virus corona adalah Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi; dan Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pimpinan Garda Revolusi Iran: Virus Corona Itu Senjata Biologis AS"