Pelatih Tinju Ini Membiarkan Dirinya 'Mati', Demi Buktikan Pembunuhan Berencana yang Telah Dibuat Istrinya Sendiri Secara Keji

Ade S

Penulis

Intisari-Online.com -Ungkapan "ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang" rasanya sangat tepat untuk disematkan dalam kasus ini.

Maria "Lulu" Sosa merasa bahwa rumah tangganya sudah tak pantas diselamatkan karena kondisi ekonomi keluarga tersebut.

Terlebih, Lulu (43 tahun) merasa bahwa suaminyaRamon Sosa (50) memang sudah tak bisa lagi bangkit dari masalah ekonomi.

Sebuah rencana jahat nan keji pun lantas dibuat oleh Lulu: menghabisi nyawa suaminya sendiri, yang merupakan seorang pelatih tinju.

Baca Juga: Mayat Bocah 13 Tahun Ditemukan Tengkurap Mengenaskan di Tumpukan Sampah, Kuat Diduga Pembunuhan Berencana, Warga Tidak Menyangka Jika Sosok Ini Jadi Pelakunya

Lulu menyediakan dana sebesar 2.000 dolar (sekitar Rp26 juta) untuk menyewa pembunuh bayaran yang bersedia membunuh suaminya.

Ternyata, si ‘pembunuh bayaran’ adalah teman dan juga mantan murid dari Ramon sendiri.

Karena bukan seorang pembunuh, ia tidak mau melakukannya dan menceritakan apa yang terjadi kepada Ramon.

“Lulu mendekati seorang pria yang dipanggil Gustavo. Ia ingin tahu apakah Gustavo bisa membunuh. Tanpa ia ketahui bahwa kami berteman,” cerita Ramon pada situs The Sun.

Baca Juga: Ada Dugaan Pembunuhan Berencana pada Mantan Istri Sule, Pengacara Para Saksi yang Mandikan Jenazah Lina Kuak Sebuah Fakta: 10 Jarinya Membiru

Ia menjelaskan, dirinya mengenal Gustavo karena ia pernah melatihnya. Dulu Gustavo adalah sosok yang bermasalah tapi kini telah berubah.

Nah, Gustavo menelepon Ramon dan ingin bertemu karena seseorang menginginkan dirinya mati.

“Aku pikir ia bergurau, kemudian kami membuat sebuah rencana. Ia memakai alat perekam dan merekam tawaran Lulu yang akan membayar untuk membunuhku,” lanjut Ramon.

Dalam rekaman Lulu mengatakan akan membayar Gustavo sebesar 2.000 dolar.

Gustavo juga berpura-pura mengenal dua pembunuh bayaran.

Rekaman itu dibawa Ramon sebagai bukti kepada Kepolisian Montgomery County di Houston, tidak jauh dari rumah Ramon.

“Polisi kaget dengan isi rekaman, tetapi muncul ide besar. Mereka memintaku untuk pura-pura mati, dengan demikian kita bisa menunjukkan fotonya kepada Lulu,” kata Ramon.

Dengan dukungan dari FBI dan Texas Ranger, Ramon diberi makeup seakan ada lubang bekas peluru di pelipis sebelah kanan dan darah mengalir ke wajahnya.

Baca Juga: Ibu-ibu yang Mandikan Lina Ungkap Kejanggalan Ini pada Jari-Jemari Lina, Dugaan Pembunuhan Berencana pun Menyeruak

Setelah itu mereka pergi ke sebuah gurun di Texas dimana ia berpose seperti mayat di sebuah kuburan yang dangkal untuk dipotret.

Menurut Ramon, berbaring di tanah dan berpura-pura mati adalah mengerikan.

“Ketika aku bertemu pertama kali dengan Lulu, aku benar-benar tidak menduga hubungan kami berakhir dengan cara seperti ini,” kata Ramon.

Setelah pura-pura mati, Ramon menghabiskan waktu selama 3 hari dengan bersembunyi di sebuah hotel.

Sementara itu polisi yang menyamar mengatur sebuah pertemuan dengan Lulu.

Ia akan memperlihatkan bukti bahwa Ramon telah mati dan menagih uang bayarannya.

Polisi dan Lulu kemudian bertemu di sebuah area parkir dan memperlihatkan foto Ramon.

Menurut polisi, Lulu tertawa melihat foto ‘mayat’ suaminya.

Baca Juga: Setelah Sebulan Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Sekolahnya, Baru Terungkap Fakta-fakta Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya Ini, Dibunuh Ayahnya Sendiri Hanya karena Minta Hal Ini

Diceritakan, Ramon bertemu Lulu di klub salsa Mi Luna di Texas pada 2007 dan langsung terpesona dengan kecantikannya.

Duda beranak tiga dari perkawinan sebelumnya, itu kemudian menikahi Lulu pada April 2010.

Lulu yang merupakan pelatih pribadi itu memberikan pelayanan meni-pedi, mengosok kaki, dan memijat Ramon.

Pelatih tinju asal Puerto Rico itu merasa bagaikan di surga dan membuat iri teman-temannya.

Sebelum pernikahan, Lulu yang merupakan warganegara Meksiko itu dipaksa pulang karena visanya sudah habis.

Nah, menikah dengan Ramon memberi kesempatan bagi Lulu untuk mendapatkan Green Card yang berarti bisa tinggal permanen di Amerika Serikat.

Ramon dan Lulu kemudian membuka sebuah gym yang mereka kelola bersama.

Namun, pada akhir 2015, keuangan mereka kacau karena gym merugi, yang memengaruhi hubungan mereka.

Baca Juga: Inilah Black Dahlia, Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Paling Misterius di Amerika, Hingga Kini Tak Pernah Terpecahkan

Lulu meminta cerai dari Ramon, yang akhirnya berujung penyewaan pembunuh bayaran itu.

Pada akhirnya, Lulu ditangkap Kepolisian Houston dan dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun.

(Moh Habib Asyhad)

Artikel Terkait