Penulis
Intisari-Online.com -Tragedi susur sungai yang terjadi pada ratusan siswa SMPN 1 Turi belakangan terus menjadi perhatian masyarakat.
Ratusan siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta justru harus merasakan pengalaman pahit, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Meski hujan belum turun saat para siswa turun ke sungai, namun tiba-tiba arus kencang menerjang mereka, yang berasal dari hujan hulu sungai.
Kurang lebih 250 siswa SMPN 1 Turi terseret arus dan terancam nyawanya saat itu.
Baca Juga: Tolong Banyak Siswa yang Hanyut Saat Susur Sungai, Kodir Terima Penghargaan dari Bupati Sleman
Beruntung ada sosok 'pahlawan' yang hadir dan berusaha menyelamatkan mereka.
Sosok itu adalah Mbah Diro, kakek berusia 71 tahun, serta Sudarwanto aliasi Kodir (37).
Mereka memberanikan diri menyelamatkan siswa-siswa itu meski nyawa jadi taruhannya.
Kedua 'pahlawan' ini pun diberi penghargaan uang berjumlah besar. Namun siapa sangka mereka menolak.
Sudiro (71) dan Sudarwanto alias Kodir, mendapat uang penghargaan sebesar Rp 10 juta.
Penghargaan tersebut disampaikan Kementerian Sosial atas kerelaan dan keberanian kedua warga Desa Donokerto tersebut menolong para siswa, Jumat (21/2/2020).
Namun, Sudiro atau akrab dipanggil Mbah Diro dan Kodir lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke warga desa.
"Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan," tegas Mbah.
Seperti diketahui, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun juga sempat mengunjungi rumah Kodir dan Mbah Diro untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan tali asih pada Senin (24/2/2020).
Mbah Diro menjelaskan, saat kejadian di Sungai Sempor, tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa. Namun, banyak warga yang juga ikut turun ke sungai dan menolong.
Untuk itu, dirinya memilih menyumbangkan uang tersebut untuk pembangunan masjid.
"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kodir, dirinya hanya mengikuti insting kemanusiaan saat terjun ke sungai dan menyelamatkan para siswa.
Seperti diketahui, aksi heroik kedua warga tersebut menjadi buah bibir.
Saat kejadian itu, Kodir akan memancing di Sungai Sempor dan Mbah Diro sedang menyapu makam yang lokasinya hanya 100 meter dari lokasi kejadian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saya Tak Sanggup Terima Uang Ini, Niatnya Hanya Menolong"