Penulis
Intisari-Online.com -Peningkatan jumlah kasus virus corona di seluruh dunia terus terjadi.
Meskipun tingkat penyebaran di daratan China telah menurun, tetapi kasus-kasus yang terjadi di luar daratan China justru semakin melonjak.
Melansir CNN hingga Senin (24/2/2020), tercatat 79.930 kasus infeksi virus corona secara global.
Sementara itu, mengutip data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, jumlah kematian dari seluruh kasus yang terjadi di dunia telah mencapai 2.469 kasus.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah virus corona baru tidak di luar kendali secara global atau menyebabkan kematian skala besar.
Jadi, "terlalu dini" untuk berbicara tentang pandemi.
"Menggunakan kata pandemi tidak sesuai dengan fakta," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam konferensi pers di Jenewa, Senin (24/2), seperti dikutip Reuters. "Kita harus fokus pada pencegahan sambil mempersiapkan potensi pandemi."
Soal Iran, Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO, mengatakan, tingkat kematian yang tinggi mungkin mencerminkan deteksi hanya pada kasus yang parah dan bukan infeksi ringan di awal wabah. Tim WHO akan tiba di Iran pada Selasa (25/2).
Sebelumnya, juru bicara WHO Tarik Jasarevic menegaskan, lembaganya tidak bakal menyatakan wabah virus corona baru sebagai pandemi, tapi tetap keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Badan yang bermarkas di Jenewa, Swiss, itu menetapkan Covid-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, China sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional alias PHEIC pada 30 Januari lalu.
"Tidak ada kategori resmi (untuk pandemi)," kata Jasarevic kepada wartawan di Jenewa, Senin (24/2), seperti dilansir Reuters. "WHO tidak menggunakan sistem pentahapan lama yang beberapa orang mungkin kenal sejak 2009".
"Di bawah IHR (Peraturan Kesehatan Internasional), WHO telah menyatakan (virus corona) darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," imbuh Jasarevic.
Sebelumnya WHO menyatakan wabah flu babi H1N1 sebagai pandemi pada 2009 lalu.
Mengutip Reuters, Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi pada Senin (24/2) mengatakan, sebanyak 12 orang meninggal dan 61 orang terinfeksi di negaranya.
Sebagian besar infeksi terjadi di kota suci Syiah, Qom.
Baca Juga: Miliki Gejala yang Hampir Mirip, Ini Gejala Asam Lambung dan Maag yang Sebenarnya Berbeda Itu
Penyebaran virus corona baru makin menjadi di Timur Tengah, setelah Kuwait, Bahrain, Oman, dan Irak, Senin (24/2), mengonfirmasi kasus Covid-19 pertama mereka.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab jadi negara Timur Tengah pertama yang melaporkan kasus virus corona, menyusul kemudian Iran.
SS. Kurniawan
Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Terlalu dini bicara pandemi, WHO: Wabah virus corona baru tidak di luar kendali"