Find Us On Social Media :

Sembuh dari Virus Corona Bukan Berarti Sudah Terbebas Dari Virus Corona, Ilmuwan Ungkap Hal Mengerikan yang Terjadi Pada Pasien yang Sembuh Dari Virus Corona, Ternyata Masih 'Berbahaya'

By Afif Khoirul M, Senin, 24 Februari 2020 | 11:06 WIB

Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT

Intisari-online.com - Virus corona telah menjadi masalah besar yang menimpa seluruh dunia, menurut WHO.

Hingga saat ini korban yang meninggal terus bertambah dengan jumlah lebih dari 2.000 orang, sementara puluhan ribu terinfeksi, dan lainnya berhasil disembuhkan.

Namun pihak berwenang di Wuhan ternyata tidak serta merta membebaskan pasien yang sudah sembuh dari virus corona.

Karena mereka memberlakukan karantina wajib selama 14 hari bagi pasien yang sudah sembuh.

Baca Juga: Istrinya Mandul dan Berkali-kali Gagal Hamil, Secara Mengejutkan Suaminya Menggantikan Istrinya 'Hamil' dan Melahirkan Seorang Anak, dengan Cara yang Sulit Dipercaya

Kebijakan ini diambil setelah jumlah pasien yang keluar dari rumah sakit dinyatakan pulih, kembali terinfeksi positif virus corona.

Melansir Weibo, Pusat Perawatan Virus dan Komando Kontrol menulis, "Sejak Sabtu (22/2) seluruh pasien yang telah pulih dikirim ke tempat karantina dua minggu dengan perawatan medis." 

Pengaturan karantina ini diumumkan setelah ahli medis di barisan terdepan perlawanan virus corona, memperingatkan hal mengerikan yang bisa terjadi pada pasien yang sudah sembuh.

Sementara Wuhan dan wilayah lainnya di Provinsi Hubei, terus melaporkan sebagian besar kasus virus corona yang dikonfirmasi di sana.

Baca Juga: Berambisi Gantikan Posisi PM Malaysia, Keinginan Anwar Ibrahim Itu Nampaknya Harus Kandas Setelah Merasa Dikhianati, 'Ini Adalah Pengkhianatan'

Ahli medis memperingatkan bahwa pasien yang sudah sembuh dari virus corona ternyata masih memiliki kemungkinan membawa virus tersebut dan menularkannya.

Artinya, mereka yang dinyatakan sembuh tidak berarti sepenuhnya bebas dari virus corona.

Hingga kini ada 77.000 kasus infeksi dan 2.400 orang meninggal di wilayah Wuhan.

Melalui South China Morning Post (SCMP) dokter Zhao Jianping mengatakan ada kasus di mana pasien pulih tapi kembali terinfeksi virus corona.

"Ini berbahaya, di mana Anda menempatkan pasien tersebut? Anda tidak bisa menyuruhnya pulang, sebab ia mungkin masih menularkan virus tersebut, tapi juga tidak bisa ditempatkan di rumah sakit,"  katanya.

Sementara peneliti di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di China mengungkapkan bahwa pengawasan mereka harus diperluas.

Baca Juga: 2.400 Monyet Telah Diinfeksi Virus Corona, WHO sebut Mereka Bisa Saja Menunjukkan Gejala Batuk, Sesak Napas, Demam, dan Kegagalan Organ

Pasalnya, beberapa pasien menularkan virus dua hari sebelum timbulnya gejala penyakit pada diri mereka sendiri.

Sementara, di selatan kota Chengdu, seorang pasien yang awalnya pulih dan keluar dari rumah sakit 10 Februari lalu, kembali dibawa ke rumah sakit 9 hari kemudian dan terkonfirmasi positif virus corona.

Pada kasus lain, di Changde, sebuah kota di Hunan, seorang perempuan terkonfirmasi postif virus corona pada 9 Februari, setelah lima hari kemudian di boleh keluar karantina.

Padahal, pada saat itu dia dinyatakan negatif dalam uji laboratorium.

Kemudian, di selatan kota Guangzhou, virus corona ditemukan dalam sampel kotoran sejumlah pasien yang sudah pulih.

"Mungkin ini karena masih ada virus atau fragmen gen virus pada pasien yang telah pulih," jelas Kepala Departemen Penyakit Menular, RS Guangzhou No 8, Cai Weiping.

Baca Juga: Tertangkap Basah Berhubungan Intim dengan 'Jok Motor' yang Didandani dengan Celana Dalam Wanita Hasil Curian, Pemuda Klaten Ini Dibekuk Warga, Orang Tuanya Pasrah Ungkap Hal Ini

Meski belum bisa dipastikan mereka tidak bisa menularkan virus namun situasinya berbahaya mengingat masih ada sisa-sisa virus corona dalam tubuh penderitanya.

"Ini adalah patogen baru, dan kami belum bisa memahami virus ini sepenuhnya," jelasnya.

Namun Cai Weiping, mengungkapkan bahwa pasien dengan virus corona yang mengalami penurunan radang paru-paru diperbolehkan keluar rumah sakit.

Di China pasien yang boleh keluar rumah sakit harus memiliki empat kriteria, yaitu suhu normal selama lebih dari 3 hari, gejala pernapasan membaik,  paru-paru membaik, hasil uji asam nukleat negatif.