Penulis
Intisari-online.com -Kawasan Serpong, Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten rupanya telah tercemar oleh unsur radioaktif.
Ditemukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), radiasi tersebut berasal dari serpihan Caesium 137 (CS 137).
Menariknya, CS 137 adalah unsur radioaktif yang sama dengan unsur yang lepas saat reaktor nuklir Chernobyl meledak pada 26/4/1986 silam.
Bencana akibat kelalaian dalam pembuatan reaktor nuklir tersebut mengakibatkan Chernobyl, wilayah Ukraina yang saat itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet, tidak dapat ditinggali sampai sekarang.
Baca Juga: Masukkan Indonesia sebagai Negara Maju, Rupanya AS Punya Maksud Terselubung
Bencana ini diawali saat sebuah uji coba sistem dilakukan pada 26 April 1986 di reaktor nomor 4 Chernobyl yang terletak di kota Pripyat, tak jauh dari perbatasan dengan Belarus dan Sungai Dnieper.
Tiba-tiba, terjadi lonjakan daya dan saat prosedur darurat untuk mematikan reaktor dilakukan, terjadi gelombang daya yang lebih besar yang memicu pecahnya reaktor dan serangkaian ledakan.
Api yang dihasilkan ledakan reaktor itu mengirim debu radioaktif ke udara dan mengirimnya ke sebagian besar wilayah Uni Soviet dan Eropa.
Kini, temuan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang, Selatan memasuki babak baru.
Dari yang awalnya tidak sengaja ditemukan karena mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli hingga dilakukan pemeriksaan dan pembersihan di kawasan tersebut.
Paling baru, bahkan ada warga setempat yang sudah terkontaminasi oleh radiasi nuklir dengan jenis Caesium–137.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kepada awak media, Jumat (21/2/2020).
Berikut fakta terbaru terkait warga yang terkontaminasi zat radioaktif tersebut:
1. Dua orang terkontaminasi radioaktif
Sekretaris Bapeten Hendrianto Hadi Tjahyono mengatakan, sembilan orang sudah diperiksa untuk mendeteksi dampak radiasi nuklir.
Alhasil, dua orang terkontaminasi nuklir tersebut.
"Dari sembilan orang tersebut, memang ada dua yang terindikasi atau terukur terkontaminasi Caesium-137,” ucap dia.
Pemeriksaan tersebut sudah dilakukan ke sembilan warga sejak Senin (17/2/2020) dengan metode Whole Body Counting (WBC).
2. Pastikan tidak berdampak pada kesehatan
Meski demikian, zat radioaktif yang ada pada dua warga Batan Indah disebut sangat kecil sehingga tidak membahayakan.
"Tapi tingkatnya (nilai terkontaminasi) sangat rendah, sedangkan untuk tujuh orang tidak terukur," kata dia.
3. Bagaimana bisa terkontaminasi?
Hendrianto mengungkapkan dugaan penyebab dua warga Batan Indah terkontaminasi zat radioaktif Caesium-137.
Kata dia, dua warga tersebut diduga mengonsumsi buah dari pohon yang tertanam di lahan kosong tempat munculnya radiasi.
"Jadi terkontaminasi, bukan terpapar ya. Misal ada tanaman jeruk di lokasi dan dia meminum atau makan jeruk di situ," kata.
Namun, Herdianto mengatakan, warga tidak akan terkontaminasi jika mengonsumsi hewan seperti ayam yang berkeliaran di titik radiasi.
"Kalau dari binatang itu juga kemungkinan sangat kecil buat terkontaminasi," ucapnya.
Hendrianto menjelaskan, meski jumlah orang yang terkontaminasi tidak banyak, Bapeten tetap akan melakukan pengecekan secara rutin.
"Intinya itu tidak ada masalah. Tetapi, kami tetap punya keinginan satu atau dua bulan akan mengecek lagi daerah itu secara rutin," ucapnya.
4. Asal muasal radioaktif jenis Caesium-137
Herdianto memastikan radiasi tersebut bukan berasal atau diproduksi dari Batan.
Jenis radiasi tersebut biasanya dibawa dari luar negeri.
Namun, untuk proses masuknya ke Indonesia, pihaknya masih menunggu penyelidikan polisi.
Baca Juga: Jika Tak Ada Halangan, AS Akan Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Ini Kesepakatan Kedua Pihak
"(Batan) tidak memproduksi. Kalau sumber sendiri datang dari luar negeri, tapi sampai di sini (Indonesia) itu entah dalam bentuk apa pun," kata Hendrianto.
Menurut Herdianto, biasanya Caesium-137 itu banyak dimanfaatkan untuk industri, medis, hingga penelitian.
"Sumber-sumbernya macam-macam, pemanfaatannya banyak. (Berapa industri) Itu yang kita tunggu dari Bareskrim. Bapeten hanya punya datanya," kata dia dilansir dari Kompas.com.
Terlepas dari itu, dia berharap pihak kepolisian bisa dengan cepat mengungkap asal muasal radiasi tersebut.
(Walda Marison)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Terbaru Zat Radioaktif di Tangsel, Mengontaminasi Dua Warga Batan Indah"