Penulis
Intisari-Online.com – Beberapa pihak terlibat dalam konflik bersenjata di Suriah, yang terlihat tentu Amerika Serikat dan Rusia.
Kerusuhan di Suriah mencetus sejak 2011 dan semakin membesar setelah protes ditujukan kepada Pemerintahan Presiden Bashar al Assad.
Serangan terbaru dilakukan pada Sabtu (14/04/2018) oleh tentara Amerika Serikat dan sekutu yang menggempur basis-basis militer Suriah di Ibu Kota Damaskus.
Serangan ini dikatakan sebagai balasan atas serangan gas beracun di Douma pekan lalu yang dilaporkan menewaskan puluhan orang.
BACA JUGA:Asyik, Gerbong ‘Sleeper’ yang Mirip ‘First Class’ di Pesawat Beroperasi Lebaran, Ini Harga Tiketnya
Meski telah didera konflik senjata tak bekesudahan sejak bertahun-tahun lalu, Suriah masih aktif dalam bidang lainnya seperti olahraga.
Dalam Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus - 2 September 2018 di Indonesia, Suriah memastikan diri sebagai salah satu peserta.
Mengutip laman kemlu.go.id, Plh. PF. Pensosbud KBRI Damaskus telah mengadakan pertemuan dengan Brigjen Mowaffak Joumaa, President, Syrian Olympic Committee pada 14 April lalu.
Ini merupakan konsolidasi persiapan partisipasi Repubik Arab Suriah dalam Asian Games ke-18.
Dalam pertemuan tersebut Plh. PF. Pensosbud menyampaikan terima kasih atas partisipasi Suriah dalam Asian Games di Indonesia.
Meskipun Suriah dilanda krisis, partisipasi Suriah dalam Asian Games membuktikan kedekatan hubungan kedua negara dalam segala bidang, termasuk olahraga.
“Suriah bangga dapat berpartisipasi dalam event berskala internasional/Asia di Indonesia walaupun krisis di Suriah masih belum sepenuhnya pulih."
"Suriah masih dapat berkiprah di dunia internasional, khususnya dalam bidang olahraga," tegas Brigjen Mowaffak.
Suriah ingin menunjukkan ketangguhan mereka dalam bidang olahraga.
Banyak cabang olahraga Suriah yang cukup berprestasi, diantaranya sepak bola, basket, renang, dan atletik.
BACA JUGA:Meski Kepala Terpenggal, Pelaku Kejahatan Tereksekusi Mati Tak Langsung Mati dan Masih Sadar