Kisah CEO Perusahaan Triliunan Dolar yang Mengundurkan Diri karena Catatan Anaknya yang Masih Berusia 10 Tahun, Apa Isinya?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com – Beberapa orang begituterobsesi dengan pekerjaan mereka untuk menghasilkan banyak uang dan memperoleh harta.

Kadang, kesibukan tersebut justru membuat kita melewatkan waktu-waktu berharga bersama orang terdekat.

Pun begitu yang dialami bos perusahaan raksasa berikut ini.

Sebuah catatan berisi 22 poin yang ditulis oleh putrinya yang masih berusia 10 tahun, mengubah jalan hidup Mohamed El-Erian.

BACA JUGA:Uri Geller, Pria yang Bisa Patahkan Obeng Tanpa Menyentuhnya, Kok Bisa?

Pada Januari 2014, El-Erian menjadi pusat pemberitaan setelah mengumumkan pengunduran dirinya.

Bagaimana tidak dirinya adalah CEO (Chief executive officer) perusahaan investasi triliunan dolar, PIMCO yang berbasis di AS.

Ia juga begitu disegani.

Dalam sebuah artikel yang dimuat di Worth.com, Erian menjelaskan keputusannya mengundurkan diri.

Ini setelah putrinya mencatat banyak tonggak yang telah ia lewatkan dalam hidupnya.

Waktu itu Erian meminta putrinya untuk menyikat gigi, namun putrinya justru tidak mematuhi perintahnya.

Bahkan untuk hal yang sederhana saja, Erian tidak berhasil membujuk putrinya.

Saat Erian menanyakan mengapa ia menolaknya, putrinya memberi 22 hal berisi momen-momennya yang hilang bersama ayahnya.

Mulai dari menonton sepak bola bersama, hari pertama sekolah, pertemuan orangtua hingga pesta Halloween, semua terlewat karena ayahnya sibuk bekerja.

BACA JUGA:Serangan AS ke Suriah Bisa Picu PD III? Mari Menengok Kembali Pemicu PD I dan PD II

"Saya merasa tidak enak dan menjadi defensif: Saya punya alasan yang bagus untuk setiap peristiwa yang terlewatkan!"

"Perjalanan, pertemuan penting, panggilan telepon mendesak, tiba-tiba harus dilakukan ... Tapi saya sadar bahwa saya kehilangan hal yang jauh lebih penting," begitu tulisnya.

Kebutuhannya menjadi ayah yang baik lebih besar dari keinginannya untuk menjadi investor yang baik.

Setelah berhenti dari pekerjaannya, ia menikmati pekerjaan barunya, menyiapkan sarapan untuk putrinya dan mengantarnya sekolah.

Erian juga memilih pekerjaan paruh waktu dibanding penuh waktu.

Pekerjaan paruh waktu memungkinkan ia masih memiliki waktu berkumpul bersama keluarga.

Kadang-kadang kita berpegang pada kebahagiaan sementara atas apa yang konstan, gaji misalnya.

Namun itu semua hanya untuk kita menyadari kembali, tidak ada sejumlah uang berapapun atau harta sebanyak apa pun yang dapat menggantikan keluarga.

BACA JUGA:Terungkap! Inilah Alasan Boy Jones Nekat Menyusup Istana demi 'Mengambil' Pakaian Dalam Ratu Victoria

Artikel Terkait