Sejak dirawat di rumah sakit pada bulan Maret, Laila telah mengalami pengurasan rutin cairan di otaknya untuk mencoba dan meminimalkan kerusakan.
Baca Juga: AS Kirim Kapal Induk, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer AS dan Rusia di Suriah
Namun, ibunya berkata bahwa keadaan itu mungkin dapat terjadi hingga berbulan-bulan selanjutnya.
Sehingga dia memohon kepada dokter untuk masuk ke ruang perawatan dan mendampingi putrinya.
Serangan jantung itu membuat Laila meninggal selama enam menit, dan hal itu tidak boleh disaksikan oleh ibunya.
Beruntung setelah dia memohon diizinkan mendampingi putrinya, mata Laila pun terbuka seperti kata dokter.
Baca Juga: Inilah Alat Bunuh Diri yang Sangat Mengerikan, Meski Tak Terasa Sakit!