Penulis
Intisari-Online.com - Seorang wanita berusia 38 tahun mengalami masa-masa menakutkan gara-gara mantan.
Mantan kekasih wanita ini terus menerornya dengan ribuan pesan menyeramkan yang membuatnya ketakutan.
Melansir Thesun.co.uk (16/2/2020), Wanita bernama Joanne McGonigle akhirnya memutuskan untuk melindungi dirinya dengan tidur di tempat gelap dan sempit.
Ia memutuskan tidur di kamar mandi dan mematikan semua lampu. Pasalnya ia takut jika mantannya, James McPhilip (35) akan membobol tempat tinggalnya kemudian membunuhnya.
Mantan pacar Joanne mengirimkan pesan-pesan seperti 'Kamu akan menderita, aku berjanji padamu'.
Situasi itu membuat Joanne lebih merasa aman di toilet karena tidak ada jendela di sana yang memungkinkan mantannya bisa masuk.
"Aku merasa lebih aman di sana karena tidak ada jendela. Aku takut dia akan masuk dan membunuhku," katanya.
"Aku akan berbaring dan mematikan lampu, aku berdoa dia akan meninggalkanku sendiri jika dia pikir aku tidak ada di sana," sambungnya.
Joanne dan mantan kekasihnya menjalin hubungan selama 12 tahun dan tinggal bersama.
Setelah putus McPhillip pindah tinggal bersama seorang teman, namun ia mulai melecehkan Joanne dengan pesan teks dan pesan suara.
Lelaki itu mengirim ratusan ancaman setiap hari kepada wanita yang pernah tinggal bersamanya.
McPhillip bahkan sampai berusaha membuat Joanne merasa bersalah dengan mengungkit putrinya yang lahir meninggal.
"Dia akan mengatakan dia adalah gadis kecilku dan bahwa aku membiarkannya mati, bahwa aku pantas menerima kenytaan bahwa dia sudah pergi," tutur McGonigle.
Ancaman seperti akan memotong tenggorokan dan meledakkan mobilnya juga berdatangan.
Selain itu, teror dengan melemparkan barang-barang ke jendela dilakukan oleh lelaki itu membuat sang wanita berpikir dirinya akan dibunuh.
"Saya pikir dia akan membunuh saya," kata Joanne McGonigle.
Ketakutan Joanne terus bertambah seiring banyaknya pesn teks mengancam dari mantan kekasihnya.
"Dia akan mengirim pesan mengatakan dia ada di luar dan dia akan menghancurkan jendelaku," katanya.
Awalnya Joanne tidak melapor polisi karena dilarang oleh si pria.
Hal yang bisa dilakukannya saat itu hanya bersembunyi di kamar mandi setiap hari.
Untungnya, kemudian wanita itu mengabaikan perintah untuk tidak melapor.
Kini McPhillip telah didakwa dan minggu lalu lelaki itu mengaku bersalah di Pegadilan Sheriff Paisley karena membuat ncaman berulang.
"Kami sudah lama bersama tetapi itu tidak berarti apa-apa pada akhirnya
"Mereka (pihak berwenang) perlu menguncinya (McPhillip), dia berbahaya. Saya takut untuk memikirkan apa yang bisa dia lakukan terhadap orang lain," katanya.
Kenapa ada seorang seperti McPhillip seolah tidak mau 'melepaskan' mantan kekasihnya meski mereka telah putus?
Melansir Kompas.com, Pada kasus yang lebih ringan dari penguntitan seperti yang dilakukan McPhillip terhadap Joanne, penelitian mencoba mengungkap alasan seseorang tidak bisa 'lepas' dari mantan.
Penelitian ini mencari tahunya melalui kebiasaan orang-irang melakukan pengawasan elektronik atau akrab disebut sebagai stalking.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking pada 2015, para peneliti melihat alasan psikologis dibalik pengawasan elektronik interpersonal.
Dr Jese Fox dan koleganya, Dr Robert S Tokunaga mengevaluasi asosiasi antara berbagai faktor hubungan berkaitan dengan komitmen dalam sebuah hubungan.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah keterikatan, modal dalam sebuah hubungan, tanggung jawab atas putus cinta, mencari alternatif hubungan lain, dan tekanan emosional setelah putus cinta.
Para peneliti ini kemudian menemukan bahwa tingkat komitmen (didasari oleh tingkat modal dalam hubungan) secara langsung terkait dengan rasa sakit karena patah hati.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa makin besar kesedihan pasca putus cinta, semakin seseorang ingin menguntit mantan lewat sosial media. Hal ini terutama berlaku bagi pasangan yang diputuskan.
Para peneliti berspekulasi bahwa orang yang paling mengalami trauma atau rasa sakit terhadap putus cinta adalah yang paling mungkin melakukan stalking mantan di Facebook.
Selain karena trauma putus cinta, alasan seseorang tidak bisa berhenti mengikuti mantan pacarnya adalah karena 'kecanduan'.
Hal itu diungkapkan dalam penelitian lainnya 'Journal of Neurophysiologi' yang diterbitkan tahun 2010.
Menurut penelitian ini karakteristik 'kecanduan' otak juga tercermin saat putus cinta.
Rasa kecanduan ini membuat seseorang sulit untuk menghentikannya keinginan untuk selalu dekat atau mengawasi mantan.