Advertorial
Intisari-Online.com - Roger Ailes mungkin mengira bahwa jabatan pentingnya di stasiun TV terkemuka Amerika Serikat akan 'menyelamatkannya' dari kejatuhan akibat skandal yang melibatkannya.
Namun rupanya hal itu meleset. Seorang wanita bernama Gretchen Carlson yang juga pernah menjadi seorang pembawa acara di stasiun TV pimpinan Ailes menunjukkan keberanian maju menggugat bos lamanya itu.
Melansir dari Vanityfair.com, Carlson menggugat Ailes karena pelecehan seksual yang diterimanya selama bekerja.
Keberanian Carlson mengungkap skandal seksual pimpinan stasiun TV terkemuka ini begitu menghebohkan.
Tidak hanya membuat ketar-ketir orang-orang Fox News, stasiun TV yang dipimpin Ailes, namun juga menjadi perhatian seluruh media.
Bahkan, skandal seksual yang mengakibatkan penyingkiran Ailes secara dramatis ini sampai difilmkan.
Cerita tentang skandal menghebohkan dan bagaimana Carlson maju melawan Ailes dipertontonkan melalui film berjudul Bombshell yang tayang di Indonesia mulai 27 Desember 2019 lalu.
Pada akhirnya Ailes mundur dari jabatannya pada 2016 setelah lebih dari 20 wanita yang dimulai oleh Carlson melaporkannya atas tindakan pelecehan seksual.
Dalam kejatuhan Ailes, hadir pula peran perusahaan Fox News, di mana Ailes sebenarnya memegang kekuasaan yang cukup besar.
Meski begitu, alih-alih menutupi borok Ailes, pemilik Fox News, James Murdoch dan Ketua Eksekutif Lachlan Murdoch justru membuat keputusan untuk menyelidiki skandal menghebohkan itu.
Awalnya, banyak yang bertepuk tangan atas keputusan cepat yang dibuat pemilik stasiun TV Amerika Serikat ini.
Penyelidikan internal yang dilakukan seolah menandai era baru di kerajaan media.
Bahwa orang-orang seperti Ailes tidak seharusnya terlalu percaya diri, bahwa dia akan baik-baik saja setelah terlibat skandal hanya karena memiliki jabatan penting.
Satu per satu orang yang tadinya menutupi perbuatan menjijikan Ailes karena tunduk pada hierarki kekuasaan akhirnya maju memberikan kesaksian yang menjatuhkan Ailes.
Termasuk mantan pembukuan Fox News, Laurie Luhn, yang merinci dugaan pelecehan Ailes.
Meski Fox News telah membuat gebrakan dengan keputusannya melakukan penyelidikan, namun tetap saja ada dilema antara menegakkan keadilan dengan memelihara keberlanjutan Fox News yang telah berdiri 20 tahun lamanya.
Kejatuhan Ailes yang membuat banyak orang bertepuk tangan justru tidak diakhiri dengan memuaskan.
Pada akhirnya Carlson dilarang mempublikasikan bukti yang ditukar dengan kompensasi sebesar 20 Juta USD, yang jika dirupiahkan adalah sekitar 300 milyar rupiah.
Uang sebesar itu menjadi uang tutup mulut bagi Carlson.
Memang selain uang, Fox News juga menawarkan Carlson permintaan maaf publik sebagai bagian dari penyelesaian.
"Kami dengan tulus menyesali dan meminta maaf atas kenyataan bahwa Gretchen tidak diperlakukan dengan hormat dan bermartabat yang layak ia dan semua kolega kami lakukan," begitu bunyi pernyataan perusahaan.
Bukan hanya dengan Carlson, penyelesaian serupa juga dilakukan dengan dua wanita lain.
Dikatakan hal itu dilakukan untuk menunjukkan keseriusan mereka tentang menciptakan budaya baru pasca-Ailes.
Carlson pun telah setuju untuk tidak melakukan proses hukum lebih lanjut terhadap eksekutif lain di Fox News atau terhadap perusahaan itu sendiri.
Cukup mengecewakan jika pada akhirnya penyelesaian kasus pelecehan seksual semacam ini melibatkan uang 'tutup mulut'.
Penyelesaian seperti itu memberikan penutupan yang relatif cepat ke babak buruk dalam sejarah perusahaan.
Di sisi lainstasiun tv memberi Murdoch bersaudara tes kepemimpinan besar pertama mereka.
Pada akhirnya, skandal ini kembali menujukkan bahwa pelecehan seksual sering kali melibatkan kekuasaan untuk menekan korbannya.