Surat Cinta Langka Ini Menggambarkan bagaimana Kondisi Terakhir Titanic yang Terkutuk Menjelang Tenggelam

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Surat cinta itu menjadi penting karena dianggap bisa memberi gambaran detik-detik terakhir kapal Titanic terkutuk itu sebelum tenggelam.

Intisari-Online.com -Sebuah surat cinta langka yang ditulis di atas RMS Titanic alias Kapal Titanic sedang menjadi bahan obrolan di rumah pelelangan.

Surat itu menjadi penting karena dianggap bisa memberi gambaran bagaimana kondisi detik-detik terakhir di atas kapal terkutuk itu.

Surat tersebut, menurut keterangan dari rumah lelang Henry Aldridge & Son, ditulis oleh penumpang Kelas Dua Kate Buss pada 10 April 1912, tak lama setelah kapal itu meninggalkan Southampton, Inggris.

Buss sendiri selamat dari malapetaka di Atlantik Utara tersebut.

Baca juga:Siswi-siswi SMA Ini Membuktikan bahwa Rose Seharusnya Bisa Menyelamatkan Nyawa Jack dalam ‘Titanic’

“Ini adalah surat yang luar biasa dan telah dimiliki keluarga (Kate) sejak Miss Buss mengeposkannya dari Titanic,” jelas pelaksana Henry Aldridge & Son, Andrew Aldridge, kepada Fox News.

Ia juga menambahkan bahwa surat tersebut ditulis lebih dari empat lembar menggunakan tinta hitam.

Surat Buss ditujukan kepada Percy James dan mencatat bahwa ia menerima surat James ketika dirinya sudah berada di dalam kapal.

“Saya baik-baik saja—tapi sekarang merasa lelah dan lebih cocok untuk tidur daripada apa pun,” tulis Buss dalam surat itu.

“(Saya) harus pergi makan malam plus teh dalam waktu setengah jam.”

Lebih dari itu, surat Buss memberi kita pandangan sekilas tentang keadaan di Titanic sebelum tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912 dini hari.

Kejadian tersebut hanya lima hari setelah Titanic memulai pelayaran perdananya.

Baca juga:10 Bulan Bekerja, 20 ABK Asal Indonesia Ini Mengaku Tak Tahu Kapal Mereka Diburu Interpol

Ada sekitar 2.224 orang di atas kapal, 1.503 di antara tewas, menjadikan Titanis sebagia salah satu bangkai kapal paling mematikan dalam sejarah modern.

“Tuan Peters menghabiskan waktu sekitar satu jam di kapal plus mereka mungkin dengan mudah menghabiskan waktu lain tanpa membuat waktu,” tambah Buss.

“Dek kelas pertama benar-benar megah dan kecuali Anda pertama kali melihat mereka, Anda akan berpikir kelas dua adalah sama.”

Buss juga menulis bahwa mereka belum sampai Cherbourg, Prancis, tetapi kartu pos sudah habis.

“Saya pikir sebaiknya mencoba dan mendapatkan beberapa kartu pos dari kapal,” tambahnya dalam tulisan.

Ia juga menulis teman sekamarnya belum muncul juga setelah disuruh makan enak oleh dua pendeta.

Dalam emailnya kepada Fox News, Aldridge mengatakan bahwa salah satu dari pendeta itu mungkin adalah Bapa Byles, Pendeta Harper, atau Pendeta Robert Bateman.

Baca juga:(Foto) Beginilah Transformasi Menakjubkan dari Gaun yang Ditenggelamkan di Laut Mati Selama 2 Tahun

Bagaimanapun juga, mereka adalah penumpang kelas dua sehingga mungkin saja duduk dengan salah satu dari Buss atau teman sekamarnya itu.

Pastor Byles tewas saat Titanic tenggelam, tertinggal di kapal, begitu juga dengan Harper dan Bateman yang tewas kedinginan seiring tenggelamnya kapal.

Buss sendiri akhirnya selamat setelah ikut sekoci 9 ketika Carpathia menjemputnya. Buss disebut sebagai sosok yang terakhir diturunkan dari kapal karena takut ketinggian.

Surat yang ditulis Buss diperkirakan punya harga sekitar 28.341 – 35.426 dolar AS (sekitar Rp388 juta – Rp485 juta).

Buss meninggal pada 12 Juli 1972 dalam usia 96 tahun.

Artikel Terkait