Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Mengapa Sebagian Besar Anak Laki-laki di Inggris Zaman Dulu Memakai Dress

By Mentari DP, Selasa, 10 April 2018 | 18:45 WIB

 

Intisari-Online.com – Wanita memakai dress? Tentu sudah biasa.

Tapi bagaimana dengan pria yang memakai dress?

Jika pria memakai dress di zaman sekarang, mungkin terlihat tidak relevan.

Tapi kenyataannya pria zaman dulu memakai dress. Tepatnya pada era Victoria, periode pemerintahan Ratu Victoria dari 21 Juni 1837 sampai kematiannya pada 22 Januari 1901.

Baca juga: Aneh Tapi Populer, Bayi Zaman Dahulu Diletakkan di Dalam Kandang Kawat untuk Mendapatkan Kesehatan yang Lebih Baik

Baca juga: Mixed Vegie Salad With Fruit Dressing

Pada era Victoria, sistem patriarki dan peran gender sangat terpolarisasi. Namun, anak-anak muda tidak diikutkan.

Dilansir dari thevintagenews.com, hingga usia tujuh tahun, jenis kelamin anak tampaknya bukan sesuatu yang sangat diperhatikan oleh orangtua.

Sebab pakaian yang dikenakan oleh anak laki-laki dan perempuan hampir sama, tidak bisa dibedakan satu sama lain.

Contoh Anda tidak sengaja menemukan gambar anak balita era Victoria yang memakai dress, mungkin Anda mengira itu sebagai seorang gadis.

Tapi bisa saja mereka adalah anak laki-laki.

Bahkan beberapa orangpaling terkenal di abad ke-20, seperti Ernest Hemingway dan Franklin D. Roosevelt, berfoto menggunakan rok putih yang dianggap netral gender untuk jangka waktu tersebut.

Baca juga: Alami Kecelakaan Hebat, Wanita Ini Selamat Berhasil Berkat Gaun Ketat yang Dikenakannya

Mungkin banyak orang akan menganggap praktek ini aneh dan menganggapnya terlalu feminin, tetapi penjelasan di balik mengapa anak laki-laki memakain karena alasan praktis.

Bayangkan menjadi orangtua di era ini: ketika ritsleting dan kancing belum ditemukan, celana yang tersedia terlalu rumit dan memiliki terlalu banyak aksesori.

Alhasil orangtua menghabiskan banyak waktu untuk mendandani anak balita mereka sendiri.

Tetapi orangtua di era Victoria memiliki metode lain yang jauh lebih efektif.

Di mana mereka membuat dress untuk anak mereka (baik perempuan atau laki-laki) yang secara signifikan lebih mudah dan lebih fleksibel.

Dengan dress ini, orangtua dapat mengganti popok anaknya tanpa perlu membuka baju mereka. Hanya mengangkat rok mereka saja sudah cukup.

Selain itu, fleksibilitas dress memungkinkan mereka untuk dikenakan dari bayi hingga sekitar usia enam atau tujuh tahun.

Untuk anak laki-laki, mereka sudah tidak perlu menggunakan dress ini jika sudah di atas usia tujuh tahun. Sebab, usia tersebut sudah menandakan langkah anak menuju kedewasaan.

Tambahan lain, anak-anak laki-laki itu akan memotong rambut dan memakai celana untuk pertama kalinya.

Lalu akan berkeliling lingkungan untuk memamerkan pakaian barunya agar semua orang bisa melihatnya.

Baca juga: Sundaland: Ketika Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Masih Bersatu dengan Negara Asia Tenggara Lainnya