Find Us On Social Media :

Di Balik Isolasi Kamp Virus Corona, Dengan Liciknya China Sembunyikan Tahanan Politik Agar Keluarganya Tak Sadar Dia Pernah Disiksa dengan Kejam

By Tatik Ariyani, Jumat, 14 Februari 2020 | 14:24 WIB

Gong Fengqiang (48) - foto tak bertanggal menunjukkan belenggu pada seseorang di kamp kerja paksa Tiongkok dari rekaman

Penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999 setelah menarik puluhan juta pengikut dan dianggap sebagai ancaman bagi partai komunis.

Mantan narapidana Falun Gong memberikan kesaksian menjalani tes darah berulang dan pemindaian organ di penjara Tiongkok.

Beberapa menyatakan bahwa beberapa narapidana telah menghilang setelah diuji.

Jennifer Zeng, 52, seorang pengikut Falun Gong, mengatakan dia dipenjara selama setahun.

Baca Juga: Pernah Menyamar Jadi Orang Gila yang Tinggal di Rumah Sakit Jiwa, Siapa Sangka Wanita Ini Jadi Pengusaha Sukses Sebelum Usia 40 Tahun

Dia mengatakan dia ditahan atas kehendaknya, disiksa secara fisik dan mental, dan disimpan dalam kondisi sempit di kamp kerja paksa pada tahun 2000. 

“Pada hari kami dipindahkan ke kamp kerja paksa, kami dibawa ke fasilitas medis tempat kami menjalani pemeriksaan fisik. Kami diinterogasi tentang penyakit apa yang kami miliki dan saya memberi tahu mereka bahwa saya menderita hepatitis C," katanya kepada Guardian.

"Kedua kalinya, setelah sekitar satu bulan di kamp, ​​semua orang diborgol dan dimasukkan ke dalam sebuah van dan dibawa ke rumah sakit besar. Itu untuk pemeriksaan fisik yang lebih menyeluruh. Kami diberi sinar-X. Pada kesempatan ketiga di kamp, ​​mereka mengambil darah dari kami. Kami semua disuruh berbaris di koridor dan tes diberikan," tambahnya. Dia melarikan diri dari China pada tahun 2001.