Find Us On Social Media :

Sama-Sama Kelompok Ekstremis Tetapi Berbeda, Perbedaan ISIS Dengan Taliban dan Al-Qaeda Ada di Fakta-Fakta Ini, Sedangkan Kesamaannya Adalah Berakar Dari Kelompok Islam Ini

By Maymunah Nasution, Minggu, 9 Februari 2020 | 19:30 WIB

Pemimpin baru ISIS, Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi, disebut adalah salah satu pendiri dan dijuluki

Intisari-online.com - Belakangan ini ramai prahara pemulangan WNI eks-ISIS ke Indonesia.

Sebagian menolak, sebagian merasa mereka pantas untuk pulang.

Nama ISIS memang telah menjadi momok sendiri.

Padahal dunia masih mengingat ada kelompok teroris lainnya yang tak kalah mengerikan. Sebut saja al-Qaeda dan Taliban.

Baca Juga: Sebut Dirinya Bodoh karena Selama Ini Hanya Makan Daging Hewan, Dengiz Sang Kanibal: Daging Manusia Membuatku Gembira

Meskipun ISIS telah “mendominasi media” dalam beberapa bulan terakhir, kelompok al-Qaeda dan Taliban juga masih sangat banyak.

Diketahui ISIS, al-Qaeda, dan Taliban adalah kelompok radikal jihad yang fokus untuk “membersihkan dunia dari ancaman” (menurut pandangan mereka) terhadap budaya lainnya, khususnya budaya barat.

Meskipun terlihat mirip, ternyata mereka memiliki padangan yang berbeda secara signifikan.

Jadi, apa perbedaan antara ketiga kelompok teroris terkemuka ini?

Baca Juga: Algojo ISIS Beberkan Bayarannya untuk Setiap Kepala yang Sudah Terpenggal, Angka yang Terkumpul Setelah Penggal Lebih dari 100 Orang Ini Melebihi Ekspektasi Semua Orang

Ini penjelasannya dilansir dari forces.net.

Al-Qaeda

Al-Qaeda mengikuti Wahhabisme, bentuk ekstrim dari Islam Sunni yang menekankan interpretasi literal dari Quran.

Kelompok ini didirikan pada tahun 1988 di Pakistan oleh Osama Bin Laden dan Mohammad Atif sesaat sebelum pasukan Soviet menarik diri dari tetangganya Afghanistan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Metode Pengobatan Kanker Paru Imuno Onkologi, Kini Diperdebatkan Saat Hendak Dipraktikkan di Indonesia, Simak Selengkapnya

Al-Qaeda berarti 'fondasi' dalam bahasa Arab dan mereka percaya bahwa mereka harus menggunakan Jihad untuk memobilisasi variasi Islam mereka.

Mereka percaya pada konsep 'jihad defensif'.

Dengan kata lain, adalah jika ada seorang Muslim yang melawan mereka, mereka mungkin dipandang sebagai lawan Islam juga.

Salah satu aksi al-Qaeda yang paling terkenal adalah serangan teroris 9/11 pada tahun 2001 di New York yang menewaskan 2.977 orang.

Baca Juga: 8 Manfaat Gula Merah dan Jahe untuk Kesehatan Anda, dari Ringankan Mual Hingga Ringankan Stres, Yuk Konsumsi!

Kelompok ini memandang Barat dan budaya lainnya sebagai ancaman terhadap Islam, dan tujuan utamanya adalah mendirikan negara Islam berdasarkan hukum Syariah.

Taliban

Taliban berbeda dari al-Qaeda karena banyak dari prinsip-prinsip mereka berasal dari cara hidup suku Pashtun tradisional di Afghanistan, meskipun keduanya mempraktekkan cabang-cabang Islam Sunni.

Kelompok ini menjadi terkenal di Afghanistan pada musim gugur 1994 dan memerintah di negara itu selama 5 tahun, dari 1996 sampai 2001.

Taliban berarti 'mahasiswa' dalam bahasa Arab dan secara luas berspekulasi bahwa kelompok ini pertama kali muncul dari seminari keagamaan yang mengajarkan variasi ketat Sunni Islam.

Baca Juga: Detik-detik Tentara Thailand Tembak Mati Komandan & Kuil di Bangkok, Sempat Ambil Sandera, Sempat Unggah Video Bagian Akhir Film Joker: 'Kaya Karena Curang'

Mereka awalnya berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan melalui hukum Syariah di daerah Pashtun di Pakistan dan Afghanistan.

Namun, kelompok ini memberlakukan undang-undang yang sangat ketat. Contoh perempuan di atas usia 10 tahun dilarang menerima pendidikan, menonton televisi, dan menggunakan media sosial.

ISIS

ISIS atau Negara Islam tersebut didirikan pada tahun 2014, dalam beberapa minggu setelah Mosul ditangkap ketika komandan Taliban membelot dan bersumpah setia kepada pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi.

Para komandan pemberontak kebanyakan adalah mereka yang tidak puas dengan kepemimpinan Mullah Mohammed Omar, yang pada saat itu memimpin Taliban.

Baca Juga: Kesaksian Mantan Pilot Drone yang Mengungkap Kekejaman Program Militer AS, Anggap Anak Afghanistan Bagai Anjing untuk Dibunuhi

Meskipun media banyak menceritakan kisah-kisah ISIS selama beberapa tahun terakhir, tapi untuk saat ini kelompok Talibanlah yang masih memiliki pengikut lebih besar.

Hanya saja, kelompok-kelompok Taliban mengajarkan bentuk cabang Deobandi yang sebenarnya tidak begitu ekstrim untuk dipraktekkan dibanding apa yang telah dilakukan ISIS dan al-Qaeda.

Lalu jika Taliban dan al-Qaeda lebih berlatih perang gerilya, taktik ISIS jauh lebih mirip dengan pasukan militer biasa. Inilah yang membuat mereka sangat sulit untuk menghadapi.

ISIS juga telah berhasil memanfaatkan kekuatan media sosial dengan cara yang tidak dimiliki kelompok teroris sebelumnya.

Baca Juga: Bunuh Atasan Lalu Curi Senjata Markas untuk Tembaki Pengunjung Mal Hingga Tewaskan 25 Orang, Tentara yang Mengamuk Ini Sempat Unggah Pesan Kematian di Facebook

Dengan menggunakan YouTube, Twitter, dan WhatsApp, kelompok ini mampu menyebarkan propaganda teroris yang mengundang orang-orang muda untuk bergabung dengan mereka dalam perjuangan melawan budaya Barat.

Kesamaan ketiganya adalah berasal dari kelompok Islam Sunni.

(Mentari DP)