Find Us On Social Media :

Mayat Bocah 13 Tahun Ditemukan Tengkurap Mengenaskan di Tumpukan Sampah, Kuat Diduga Pembunuhan Berencana, Warga Tidak Menyangka Jika Sosok Ini Jadi Pelakunya

By Khaerunisa, Jumat, 7 Februari 2020 | 13:30 WIB

Penemuan mayat di Banjarnegara, Jawa Tengah

Baca Juga: 4 Obat Penurun Panas Alami, dari Bawang Merah hingga Kelapa Muda dan Bahannya Banyak Tersedia, Yuk Coba!

Ia pun berharap ada keadilan dalam penanganan kasus yang menimpa anaknya ini.

Dikabarkan sebelumnya,

Mendadak hilang, bocah SD ditemukan tewas di kebun di balik tumpukan sampah dan dedaunan.

Siswa SDN Prigi 2 Banjarnegara yang hilang sejak Jumat (31/1/2020) ditemukan tak bernyawa dengan luka sayatan pisau di lehernya.

Apalagi meninggalnya dengan cara tak wajar dan ditemukan meninggal di balik timbunan sampah dan dedaunan di kebun milik Sadiri, Senin malam (3/2/2020).

Anak itu sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (31/1) lalu dan ditemukan setelah warga mencium aroma tak sedap di kebun milik Sadiri.

Baca Juga: Beginilah Nasib Timor Leste Usai Merengek Minta Tolong pada Indonesia Tetapi Ditolak, Akirnya Hanya Negara Ini Bersedia Menolongnya

Korban ditemukan dalam posisi tengkurap, ada luka goresan di leher anak itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

MR kini telah beristirahat dengan tenang tetapi duka mendalam masih tertinggal di benak keluarga korban.

Bikam Sukamto, mengaku sedang bekerja di Kabupaten Wonosobo sebagai buruh pabrik pemotongan kayu saat anaknya pergi dan tak pulang, Jumat (31/1).

Karenanya, ia tak mengetahui persis kronologi puteranya saat pergi dari rumah dan tak kembali.

Ia bersama warga lain bahu membahu mencari korban hingga pencarian itu menemui titik terang tetapi ini sekaligus menjadi kabar buruk baginya.

Baca Juga: Harga Serum Pemutih Wajah Syahrini Capai Rp6 Juta: Walau Buat Wajah 'Berkilau', Nyatanya Ini Efek Mengerikan dari Serum Wajah

Ia berhasil menemukan putranya, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Kesedihan melanda, anak kelima dari delapan bersaudara yang telah dia besarkan kini telah tiada.

Bikam tak menyangka ada seorang yang tega melukai anaknya hingga meninggal.

Ia pun berharap ada keadilan dalam penanganan kasus yang menimpa anaknya ini.

"Saya sebagai orang kecil serahkan kasus ini ke yang berwajib. Agar dihukum yang sebenar-benarnya," katanya.

Terlebih korban adalah anak di bawah umur dan berasal dari keluarga tak mampu.