Find Us On Social Media :

Millen Cyrus Ogah Lakukan Operasi Ganti Kelamin: Begini Tahapan Operasi Ganti Kelamin dari Pria ke Wanita, Penuh Risiko!

By Mentari DP, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:40 WIB

Muhammad Millendaru, alias Millen Cyrus.

Intisari-Online.comMillen Cyrus mengaku melakukan operasi payudara di Thailand atas izin ibunya.

Tak cukup sampai disitu, Millen juga mengaku melakukan suntik hormon.

"Aku kan udah transisi jadi cewek kan, jadi aku kalau gak terapi hormon ya bisa bakal kena kanker, apalah gitu," ucap Millen.

Itulah sebabnya, Millen melakukan suntik hormon tersebut untuk menyeimbangkan tubuhnya.

Baca Juga: Walau Sudah Operasi Payudara dan Suntik Hormon, Tapi Millen Cyrus Ogah Lakukan Operasi Ganti Kelamin, Ternyata Ini yang Terjadi Saat Operasi Ganti Kelamin

Perubahan keponakan Ashanty yang dulunya pria tulen bernama asli Muhammad Millendaru Prakasa Samudro langsung menghebohkan publik.

Apalagi, kini Millen berpenampilan layaknya wanita di muka umum.

Lalu apakah Millen juga melakukan operasi ganti kelamin?

Untuk yang satu ini, Millen mengaku ogah untuk mengganti kelamin.

Hal tersebut dia sampaikan dalam tayangan kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa (4/2/2020).

Millen memang mengaku sudah nyaman dengan tubuh wanita yang kini dimilikinya.

Menurutnya, kalau dia sudah melakukan operasi ganti kelamin, maka mentalnya pun berubah.

Baca Juga: Dana yang Dipakai Capai Rp847 Triliun, Virus Corona Jadi Wabah Virus Paling Mahal di Dunia

Dampak operasi ganti kelamin dari pria ke wanita

Jika Millen mengaku ogah melakukan operasi ganti kelamin, berbeda dengan Gebby Vesta yang terang-terangan mengaku seorang transgender.

Sementara Lucinta Luna hingga kini masih menolak disebut transgender dan mengaku sebagai wanita tulen sejak lahir.

Ya, melakukan operasi ganti kelamin memang penuh risiko.

Ada beberapa dampak yang terjadi jika seseorang melakukan operasi ganti kelamin.

Misalnya, dilansir dari Healthline, vaginoplasti bisa menyebabkan hilangnya sensasi pada sebagian atau seluruh neoklitoris akibat kerusakan saraf.

Beberapa orang juga mungkin akan mengalami fistula rektovaginal, masalah serius yang membuka usus ke dalam vagina dan prolaps vagina.

Meskipun komplikasi setelah operasi kelamin ini termasuk jarang.

Lebih umum, seorang transgender akan mengalami inkontinensia urine, mirip dengan kondisi yang dialami orang setelah melahirkan.

Lalu bisa juga mereka mengalami metoidioplasti dan phalloplasty yang membawa risiko fistula uretra (lubang di uretra) atau striktur uretra (penyumbatan).

Keduanya dapat diperbaiki melalui operasi kecil tindak lanjut.

Baca Juga: Kasus Anak di Bawah Umur Bawa Motor, Apakah Orangtuanya Juga Bisa Dipidanakan?

Tahapan operasi ganti kelamin dari pria ke wanita

Operasi ganti kelamin dari pria ke wanita melibatkan prosedur pengangkatan penis dan testis, dan pemotongan uretra menjadi lebih pendek.

Lalu sebagian sisa kulit akan digunakan untuk cangkok jaringan pendukung vagina dan membentuk vagina utuh yang fungsional.

Lalu dokter akan membentuk sebuah “neoklitoris”.

Tujuan untuk memungkinkan wanita transgender bisa merasakan sensasi orgasme bisa dibuat dari bagian penis.

Hanya saja, wanita transgender akan tetap mempertahankan prostat mereka.

Setelah prosedur operasi ganti kelamin selesai, pasien akan melanjutkan penggunaan hormon untuk merangsang pertumbuhan payudara atau melakukan pembesaran payudara.

Lalu pasien bisa melakukan operasi plastik.

Tujuannya untuk mempercantik wajah.

Seperti mengubah tulang pipi, hidung, alis, hingga menghilangkan jakun juga bisa dilakukan.

Untuk operasi plastik, ini merupakan pilihan dari pasien sendiri dan atas konsultasi dengan para ahli.

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Makan 1 Buah Apel Setiap Hari