Find Us On Social Media :

9 Gaya Pendidikan di Jepang Ini Keren Banget! Dijamin Bikin Kita Cemburu dan Iri

By Editorial Grid, Jumat, 6 April 2018 | 14:30 WIB

Intisari-Online.com - Kita semua tahu bahwa Jepang termasuk negara maju di Asia.

Tentu saja hal ini melibatkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan bersemangat membangun negaranya.

Orang-orang Jepang sejak berada di sekolah sudah ditanamkan nilai-nilai yang membuat mereka melalukan hal baik sejak dini.

Itulah sebabnya tak heran jika di sekolah Jepang menjadi sebuah langkah awal untuk meraih prestasi dan menuju cita-cita mereka kelak yang diinginkan.

(Baca Juga: 10 Fakta Menarik Mengenai kehidupan Sehari-hari di Sekolah Jepang yang akan Membuatmu Terkejut!)

(Baca Juga: Bukan Cuma Centang Biru, Ada Cara Lain Melihat Kapan Pesan WhatsApp Dibaca, Lho!)

Memangnya seperti apa sih sistem pendidikan di Jepang?

Nah, inilah 9 sistem sekolah di Jepang yang benar-benar membuat iri siswa di negara lain.

1. Belajar sopan santun saat masih kecil dibandingkan belajar nilai pengetahuan

Di berbagai negara, seringkali mereka berlomba-lomba untuk mendidik siswa mereka (bahkan sejak kelas 1 SD) agar menjadi pintar membaca, menulis dan pada akhirnya lulus ujian kenaikan kelas.

Namun faktanya, di sekolah Jepang, siswa tidak mengikuti ujian sampai mereka mencapai kelas empat SD (sekitar usia 10 tahun).

Mereka mungkin hanya akan melakukan tes-tes ringan.

Diyakini bahwa tujuan untuk 3 tahun pertama sekolah bukanlah untuk menilai pengetahuan atau pembelajaran anak.

Akan tetapi untuk membangun perilaku yang baik dan untuk mengembangkan karakter mereka.

Benar, inilah pendidikan karakter!

Anak-anak diajarkan untuk menghormati orang lain dan bahkan bersikap lembut terhadap hewan maupun alam.

Mereka juga belajar bagaimana menjadi dermawan, welas asih, dan mempunyai empati.

Selain itu, anak-anak diajarkan untuk dapat mengontrol diri dan memiliki sifat keadilan.

(Baca Juga: Miris! Remaja dengan Gangguan Mental Ini Mati Kehabisan Darah Setelah Organ Intimnya Dipotong)

2. Tahun akademik dimulai pada 1 April

Sementara sebagian besar sekolah dan universitas di dunia memulai tahun akademik mereka pada bulan September atau Oktober.

Di Jepang bulan April adalah bulan yang menandai dimulainya kalender akademis maupun bisnis.

Hari pertama sekolah sering bertepatan dengan salah satu fenomena alam yang paling indah yaitu saat saat bunga sakura bermekaran!

Tahun akademik dibagi menjadi 3 bagian: 1 April - 20 Juli, 1 September - 26 Desember, dan 7 Januari - 25 Maret.

Siswa Jepang mendapatkan 6 minggu liburan selama musim panas.

Mereka juga memiliki istirahat dua minggu di musim dingin dan musim semi.

3. Sebagian besar sekolah Jepang tidak mempekerjakan petugas kebersihan atau penjaga sekolah

Di sekolah Jepang, siswa harus membersihkan ruang kelas, kantin, dan bahkan toilet sendiri.

Saat membersihkan, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan tugas yang ditugaskan yang berotasi sepanjang tahun.

Sistem pendidikan Jepang percaya bahwa mengharuskan siswa untuk membersihkan sekolah setelah secara mandiri akan mengajarkan mereka untuk bekerja dalam tim dan saling membantu.

Selain itu, menghabiskan waktu untuk usaha sederhana seperti menyapu, mengepel, dan hal lain membuat anak-anak menghormati pekerjaan mereka sendiri dan pekerjaan orang lain.

(Baca Juga: Sadis! Pria Ini Membunuh Putrinya dengan Brutal Hanya Untuk Menghukum Istrinya)

4. Di sekolah Jepang, menu makan selalu sehat dan makan siang sekolah dimakan di dalam kelas

Sistem pendidikan Jepang melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa para siswa makan makanan yang sehat dan seimbang.

Di sekolah dasar dan sekolah menengah umum, makan siang untuk siswa dimasak sesuai dengan menu standar yang dikembangkan tidak hanya oleh koki yang berkualifikasi tetapi juga oleh para profesional perawatan kesehatan.

Tentu saja masalah menu makan bukan hanya sekedar main-main apalagi hanya modal enak rasa micin.

Semua teman sekelas makan di kelas mereka bersama dengan guru.

Ini membantu membangun hubungan guru dengan murid yang positif.

(Baca Juga: (Foto) Meski Menyebalkan, Polah Hewan-hewan Ini Pasti Akan Membuat Anda Tertawa!)

5. Lokakarya setelah sekolah sangat populer di Jepang

Untuk masuk ke sekolah menengah pertama dengan baik, sebagian besar siswa Jepang memasuki sekolah persiapan atau menghadiri lokakarya setelah sekolah.

Kelas-kelas di sekolah-sekolah ini diadakan di malam hari.

Melihat kelompok anak-anak kecil yang masih belajar meski sudah ikut ekstrakurikuler sampai larut malam adalah hal yang biasa di Jepang.

Siswa Jepang memiliki hari sekolah 8 jam, tetapi selain itu mereka belajar bahkan selama liburan dan pada akhir pekan.

Tidak mengherankan jika para siswa di negeri ini hampir tidak pernah mengulang nilai di sekolah dasar, menengah pertama, atau menengah atas.

(Baca Juga: Inilah 6 Zodiak yang Paling Mudah Marah Menurut Pakar Astrologi. Mungkinkah Anda Salah Satunya?)

6. Selain mata pelajaran tradisional, siswa Jepang juga belajar kaligrafi dan puisi Jepang

Kaligrafi Jepang, atau 'Shodo', dibuat dengan mencelupkan kuas bambu dengan tinta dan menggunakannya untuk menulis tulisan di atas kertas.

Bagi orang Jepang, Shodo adalah seni yang tidak kalah populer dari lukisan tradisional.

Haiku, di sisi lain, adalah bentuk puisi yang menggunakan ekspresi sederhana untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada pembaca.

Kedua kelas mengajarkan anak-anak untuk menghormati budaya mereka sendiri dan tradisi yang telah ada sejak berabad-abad lamanya.

7. Tingkat kehadiran sekolah di Jepang adalah sekitar 99,99%

Sudah bukan hal yang aneh bila kita pernah tau atau justru pernah membolos sewaktu kita sekolah.

Namun, siswa Jepang tidak pernah membolos, jugajarang sekali terlambat ke sekolah.

Selain itu, sekitar 91% siswa di Jepang melaporkan bahwa mereka tidak pernah mengabaikan apa yang diajarkan oleh guru.

Wah, di sekolah negara lain saja ada kejadian guru dipukul siswanya (dan bukan menjadi sebuah rahasia lagi).

(Baca Juga: Orang-orang Ini Mengulang Foto Orangtuanya, Keren Banget! Bisa Kita Tiru Lho)

8. Satu tes untuk memutuskan masa depan siswa

Pada akhir sekolah menengah atas, siswa Jepang harus mengikuti ujian yang sangat penting yang menentukan masa depan mereka.

Seorang siswa dapat memilih satu perguruan tinggi yang ingin mereka tuju, dan perguruan tinggi itu memiliki persyaratan skor tertentu.

Jika seorang siswa tidak mencapai nilai itu, mereka mungkin tidak masuk perguruan tinggi.

Persaingan sangat ketat, hanya 76% lulusan sekolah yang melanjutkan pendidikan mereka setelah sekolah menengah atas.

Tidak mengherankan bahwa periode persiapan masuk ke lembaga pendidikan tinggi dijuluki 'neraka ujian'.

9. Tahun kuliah adalah 'hari libur' 

Setelah melewati 'ujian neraka,' siswa Jepang biasanya mengambil sedikit istirahat.

Di negeri ini, perguruan tinggi sering dianggap sebagai tahun terbaik dalam hidup seseorang.

Kadang-kadang, orang Jepang menyebut periode ini sebagai 'liburan' sebelum bekerja. 

Sangat menarik ya sistem sekolah di Jepang ini.

Apa Anda berminat untuk bersekolah di negeri Sakura ini? (Adrie P. Saputra)

(Baca Juga: Demi Mencapai Pencerahan Sempurna, Para Biksu Jepang Melakukan Pertapaan dan Mengubah Dirinya Menjadi Mumi)