Penulis
Intisari-Online.com -Virus corona tak hanya semakin menyebar, tapi juga semakin banyak merenggut korban jiwa.
Sampai berita ini diturunkan, Senin (3/2/2020), sudah 362 orang meninggal dunia akibat virus corona.
Merujuk pada data tersebut, maka virus corona memakan korban jiwa lebih banyak dibandingkan dengan SARS (349 jiwa).
Oleh karena itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada akhirnya mengeluarkan status darurat untuk kesehatan internasional terkait dengan virus corona.
Untungnya, di balik kabar memilukan tersebut, muncul kabar gembira tentang pasien-pasien corona yang berhasil disembuhkan.
Salah satu yang paling menjadi sorotan saat ini adalah sembuhnya seorang pasien corona di Thailand.
Uniknya, pasien tersebut dapat sembuh hanya dalam waktu 48 jam setelah dokter membuat antivirus racikan untuk dua jenis penyakit.
Antivirus apa saja yang digunakan? Simak ulasannya berikut ini.
Seorang wanita Tionghoa yang terinfeksi virus corona menunjukkan peningkatan dramatis setelah dia dirawat dengan campuran antivirus yang digunakan untuk mengobati flu dan HIV.
Melansir South China Morning Post, hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Thailand pada hari Minggu.
Menurut dokter Kriengsak Attipornwanich selama konferensi pers harian kementerian mengungkapkan, pasien 71 tahun itu dites negatif untuk virus corona 48 jam setelah dokter Thailand memberikan kombinasi obat.
"Hasil lab positif pada virus corona berubah negatif dalam 48 jam," kata Kriengsak kepada South China Morning Post.
"Dari posisi kelelahan sebelumnya, 12 jam berikutnya, dia bisa duduk di tempat tidur."
Para dokter menggabungkan obat anti-flu oseltamivir dengan lopinavir dan ritonavir, antivirus yang digunakan untuk mengobati HIV, kata Kriengsak, seraya menambahkan bahwa kementerian sedang menunggu hasil penelitian untuk membuktikan temuan itu.
Thailand sejauh ini telah mendeteksi 19 kasus dikonfirmasi dari virus yang diyakini berasal di kota Wuhan di China tengah, yang sudah diisolasi.
Itu adalah jumlah kasus tertinggi kedua di luar Tiongkok, dengan Jepang mencatat 20 kasus.
Sejauh ini, delapan pasien di Thailand telah pulih dan kembali ke rumah, sementara 11 pasien masih di rumah sakit.
Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Minggu, menteri kesehatan Anutin Charnvirakul mengunjungi seorang pasien dari Wuhan yang telah pulih dari coronavirus, mengobrol dengannya secara damai dalam bahasa Mandarin ketika dia mengucapkan terima kasih kepadanya dan staf medis.
Pihak berwenang Thailand berusaha menyeimbangkan penyaringan pengunjung Tiongkok yang datang dengan kebutuhan ekonomi sektor wisata, yang sangat bergantung pada kedatangan dari daratan.
Pesan dukungan yang mengatakan "Hati kami ke Wuhan" dalam bahasa Inggris, China, dan Thailand terpampang di mal Bangkok yang populer dengan turis.
Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah pengunjung Tiongkok ke Thailand.
Tetapi pada hari Kamis, kerajaan mencatat penularannya dari manusia ke manusia ketika seorang sopir taksi Thailand didiagnosis menderita penyakit tersebut.
Sopir taksi belum melakukan perjalanan ke China, tetapi mungkin telah melakukan kontak dengan wisatawan.
Pemerintah Thailand juga berupaya memerangi sejumlah kritik publik yang mengatakan bahwa mereka telah berlaku lambat mengevakuasi sejumlah warganya dari provinsi Hubei, di pusat wabah.
Anutin mengatakan evakuasi akan dilakukan pada hari Selasa, dan mereka yang kembali dari China akan dikarantina selama 14 hari.
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Wow, Thailand sembuhkan pasien virus corona dengan kombinasi antivirus flu dan HIV".